Akses terputus, TNI evakuasi warga terjebak banjir dan gunakan tali salurkan bantuan

Prajurit Kodim 0111/Bireuen bergerak cepat menembus wilayah terisolir akibat banjir besar di Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen. Putusnya jembatan di Desa Ceubrek membuat akses warga lumpuh total, memaksa TNI menggunakan tali untuk menyalurkan bantuan dan mengevakuasi kelompok rentan.

Derasnya arus dan tumpukan material banjir berupa kayu, lumpur, serta bebatuan menutup alur sungai sehingga jalur penghubung antar desa tidak dapat dilewati. TNI memprioritaskan anak-anak, lansia, dan perempuan untuk diseberangkan lebih dulu.

“Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Tidak ada akses lain, sehingga kami gunakan tali agar bantuan tetap bisa masuk,” ujar Komandan Kodim 0111/Bireuen, Letkol Arh Luthfi Novriadi.

Aksi serupa juga dilakukan Babinsa Koramil 08/Gandapura di Desa Awe Geutah. Jalur sungai yang selama ini menjadi satu-satunya akses warga terputus total. Babinsa turun langsung ke sungai dan menuntun warga menyeberang satu per satu.

“Arus tidak stabil dan sangat berbahaya. Karena itu prajurit harus turun langsung memastikan setiap warga bisa melintas dengan aman,” tegas Letkol Luthfi.

Ia memberikan apresiasi atas kecepatan dan keberanian prajurit di lapangan yang tanpa ragu menerobos kondisi ekstrem demi membantu masyarakat.

“Ini adalah bentuk nyata pengabdian TNI AD. Prajurit hadir tepat saat warga membutuhkan, terutama ketika keselamatan mereka terancam,” ungkapnya.

Dandim memastikan jajaran Kodim 0111/Bireuen tetap siaga dan terus memperluas jangkauan bantuan bagi desa-desa terdampak.

“Kami akan berada di garis depan sampai kondisi benar-benar pulih. Tidak hanya bantuan fisik, tetapi juga dukungan moral agar masyarakat bisa segera bangkit,” tandasnya.

Robby Hatibie