Top
Begin typing your search above and press return to search.

Aktivis gelar aksi jalan “miring” sindir DPRD Blora

Aktivis gelar aksi jalan “miring” sindir DPRD Blora
X

Aksi aktivis asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro. ANTARA/Gunawan

Seorang aktivis asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro menggelar aksi unik berupa jalan kaki "miring" sambil berorasi damai di sejumlah titik strategis di pusat Kota Blora, Kamis.

Aksi simbolik ini menjadi bentuk kritik terhadap kinerja dan penggunaan anggaran oleh DPRD Kabupaten Blora, sekaligus desakan agar Kejaksaan Negeri Blora menindaklanjuti dugaan pemborosan anggaran dalam kegiatan kunjungan kerja para wakil rakyat.

Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dari Alun-Alun Blora menuju Tugu Pancasila, Kejari Blora, dan berakhir di Kantor DPRD Kabupaten Blora.

Di setiap titik, Lilik menyampaikan orasi singkat dan menyerahkan bunga damai sebagai simbol harapan agar pejabat publik bekerja jujur, transparan, dan berpihak kepada rakyat.

"Jalan kaki miring ini simbol bahwa ada arah yang salah. DPRD seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sibuk berkunjung tanpa hasil nyata. Kami menuntut transparansi anggaran dan evaluasi seluruh kegiatan kunker DPRD Blora," kata Lilik.

Lilik menyatakan aksi ini berlandaskan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan telah dikoordinasikan dengan aparat keamanan agar berlangsung tertib.

Ia juga mendesak Kejari Blora untuk menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan anggaran perjalanan dinas legislatif.

Kasi Intelijen Kejari Blora Jatmiko menyambut baik aspirasi tersebut. "Terima kasih atas masukannya, akan kami pelajari terkait kegiatan kunker itu," ujarnya singkat.

Sementara itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Blora Abdul Muiz menilai aksi yang dilakukan Lilik tepat waktu karena bertepatan dengan pembahasan APBD.

"Momentum ini penting untuk menyuarakan aspirasi publik. Tuntutan Mas Lilik terkait efisiensi anggaran dan kegiatan kunker DPRD cukup relevan, apalagi TKD sedang turun dan perlu penghematan," ujarnya.

Muiz juga mengapresiasi aksi simbolik dan damai tersebut sebagai bagian dari fungsi kontrol sosial.

"Aktivis dan jurnalis punya peran sama dalam mengawal kebijakan publik. Kritik seperti ini perlu dijaga agar tetap sehat dan membangun," tambahnya.

Lilik Yuliantoro sebelumnya dikenal publik setelah menunaikan nazar berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta menggantikan Amien Rais.

Melalui aksi "jalan miring" ini, ia kembali menegaskan bahwa pengawasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan tak pernah padam, bahkan ketika hanya dilakukan oleh satu orang yang berani bersuara.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire