APP NKRI gelar dialog kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045
Dialog Kebangsaan APP NKRI di Asrama Haji Bekasi hadirkan tokoh MUI, akademisi, dan kepolisian untuk membahas sinergi menuju Indonesia Emas 2045.

Radio Elshinta/ Risky Rian Saputra
Radio Elshinta/ Risky Rian Saputra
Aliansi Patriot Peduli NKRI (APP NKRI) menyelenggarakan Dialog Kebangsaan bertema “Apakah Indonesia Sudah Merdeka untuk Menuju Indonesia Emas 2045” pada Rabu (24/9/2025) di Asrama Haji Kota Bekasi. Acara ini dihadiri tokoh masyarakat, ulama, umaro, serta perwakilan Pemerintah Kota Bekasi dan Polrestro Kota Bekasi, dengan jumlah peserta sekitar 150 orang.
Dialog dibuka resmi oleh Ketua Komisi Ukhuwwah MUI Kota Bekasi, Ustadz Ahmad Wahyu Tubagus. Hadir sebagai narasumber antara lain Ketua MUI Kota Bekasi K.H. Saefudin Siroj, Associate Professor UIA Jakarta Drs. Salahudin Gaffar, S.H., M.H., serta AKP Puji Astuti selaku Wakasat Binmasrestro Bekasi Kota.
Ketua Panitia, Ustadz Akhirul Sholeh, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan kepolisian dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas kota.
“Polisi tidak akan bisa bekerja kecuali kerjasama dengan para tokoh masyarakat, dan tokoh masyarakat juga tidak bisa bekerja tanpa bersinergi dengan para pengusaha,” ujarnya.
“Hadirnya pengusaha dan Pemerintah serta masyarakat adalah kolaborasi yang terbaik, maka saya mengajak agar kita bangun kolaborasi ini dengan nilai-nilai positif,” tambahnya.
Dialog berlangsung interaktif dengan tiga termin. Dalam sesi tanya jawab, salah satu mahasiswa menanyakan apakah kondisi saat ini memerlukan pergantian rezim atau ada cara lain.
Menanggapi pertanyaan itu, Drs. Salahudin menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai ilahiah. Ketua MUI Kota Bekasi K.H. Saefudin Siroj menambahkan, semua pihak harus amanah, transparan, serta senantiasa melakukan evaluasi dan menjaga silaturahmi.
Sementara itu, AKP Puji Astuti menyoroti ancaman disinformasi, fitnah, dan kebencian (DFK) yang kerap memicu provokasi. Namun ia mengapresiasi soliditas tokoh, ulama, dan masyarakat di Bekasi yang dinilai mampu menjaga keamanan.
“Harapannya kegiatan ini bisa dilakukan bertahap untuk menampung aspirasi masyarakat dan membedah persoalan di masyarakat,” tandasnya.
Kegiatan yang dipandu Ustadz Abu Salma sekaligus Jubir Khilafatul Muslimin, dengan moderator Ustadz Ismail Ibrahim, berlangsung hingga sore hari. Diskusi ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus forum menyatukan langkah menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.
(Rizky Rian Saputra)