BGN kejar layanan MBG setara populasi Korea Selatan
BGN menargetkan layanan Program Makan Bergizi Gratis mencapai 51,5 juta jiwa sebelum akhir tahun.

Elshinta/ Suwiryo
Elshinta/ Suwiryo
Jakarta — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengejar pencapaian layanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga setara populasi Korea Selatan yang mencapai 51,5 juta jiwa. Target tersebut diharapkan dapat dicapai dalam waktu dekat, melihat percepatan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam wawancaranya dengan salah satu radio nasional pada Senin (8/12), Dadan menegaskan bahwa pertumbuhan layanan MBG meningkat jauh lebih cepat dari perkiraan awal. Hingga saat ini, telah berdiri 17.060 SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan potensi layanan mencapai 49 juta penerima manfaat.
“Alhamdulillah hari ini sudah ada 17.060 SPPG di 38 provinsi, 509 kabupaten, 7.022 kecamatan, dan berpotensi melayani 48–49 juta penerima manfaat. Apa yang dilakukan BGN sekarang setara memberi makan seluruh penduduk Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam,” ujar Dadan.
Akhir Tahun, Target Ditambah Menjadi 60 Juta Penerima Manfaat
Dadan menjelaskan, target awal pemerintah pada 2025 sebenarnya hanya membangun 5.000 SPPG dengan anggaran Rp71 triliun untuk melayani maksimal 17,5 juta masyarakat. Namun tingginya antusias publik mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat perluasan layanan MBG menjadi 82,9 juta penerima manfaat.
“Awalnya target kita hanya membangun 5.000 SPPG. Tapi karena Pak Presiden melihat langsung tuntutan masyarakat, terutama anak-anak dan ibu-ibu, beliau meminta percepatan untuk menjangkau 82,9 juta jiwa. Alhamdulillah kita bisa lakukan,” jelasnya.
Meski target penuh kemungkinan belum tercapai tahun ini, BGN tetap optimistis mampu melayani minimal 60 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.
“Target 82,9 juta mungkin belum selesai tahun ini, tapi melihat progres dan dinamika di lapangan, saya kira kita bisa melayani 60 juta penerima manfaat,” kata Dadan.
20.000 SPPG Aglomerasi & 300 SPPG Terpencil Akan Tuntas Dibangun
BGN juga memperkirakan pembangunan 20.000 SPPG di wilayah aglomerasi serta sekitar 300 SPPG di daerah terpencil dapat rampung pada akhir Desember. Dengan percepatan ini, layanan pemenuhan gizi diharapkan semakin merata, terutama bagi kelompok rentan dan wilayah dengan akses pangan terbatas.
“Tahun ini akhir Desember, saya perkirakan kita akan membentuk minimal 20.000 SPPG di aglomerasi dan sekitar 300-an di daerah terpencil. Kami akan kejar supaya awal tahun—Januari, Februari—semua SPPG sudah terbentuk,” ujarnya.
Program ini menjadi bagian penting strategi pemerintah untuk memperkuat ketahanan gizi nasional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui makanan bergizi yang mudah diakses di seluruh wilayah Indonesia.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional




