BMKG: Sejumlah perairan di Sumut masih berpotensi gelombang tinggi

Kondisi sinoptik di sejumlah perairan di Sumatera Utara .ANTARA/HO-BMKG
Kondisi sinoptik di sejumlah perairan di Sumatera Utara .ANTARA/HO-BMKG
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Christen Ordain Novena Marpaung mengatakan sejumlah perairan di Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi dilanda gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter pada 6 hingga 9 Oktober 2025.
"Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi di perairan barat Sumatera Utara, Perairan Kepulauan Batu, Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan timur Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, dan perairan barat Kepulauan Batu," katanya di Medan, Senin.
Ia mengatakan Siklon Tropis Matmo (20,3°LU 111,5°BT) di Laut Filipina Barat memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, kata dia, umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6 - 30 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur hingga selatan dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot.
Jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, kata dia, hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.
Sementara itu jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.
Sementara Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Endah Paramitha mengatakan sejumlah wilayah di Sumut pada Selasa (7/10) berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Secara umum cuaca di Sumut pada Selasa (9/10) pagi rata-rata berawan, siang hingga sore berawan dan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di Labuhan Batu dan Labuhanbatu Utara.
Sementara pada malam hari berawan dan berpotensi hujan dengan intensitas sedang di Labuhanbatu Selatan dan pada dini hari berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat di Batubara.
"Kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor," katanya.