BPBD Lebak ingatkan potensi banjir dan longsor saat hujan lebat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak. ANTARA/Mansyur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak. ANTARA/Mansyur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dan longsor seiring peningkatan curah hujan di daerah itu.
"Kami berharap masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam dapat meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem itu," kata Sekretaris BPBD Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu.
BPBD Lebak telah menyampaikan peringatan kewaspadaan bencana banjir dan longsor ke seluruh aparatur kecamatan, desa, dan kelurahan, serta relawan.
Penyampaian peringatan kewaspadaan tersebut guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang lebih besar.
Selama beberapa hari terakhir ini, lanjut dia, curah hujan cukup tinggi yang ditandai hujan sedang hingga sangat lebat, disertai angin kencang dan petir.
Karena itu masyarakat di 26 kecamatan yang masuk daerah rawan bencana banjir dan longsor seperti kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Cileles , Cibadak, Warunggunung, Maja, Muncang, Sobang, Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong , Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar, dan Cimarga, diminta meningkatkan kewaspadaan.
Penyebab daerah rawan bencana alam tersebut, menurut dia, karena topografi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, dan daerah aliran sungai.
"Kami mengingatkan masyarakat jika curah hujan lebat hingga lebih dari empat jam, maka segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam," kata Febby.
Menurut dia, peringatan kewaspadaan curah hujan tinggi dikeluarkan agar jangan sampai terulang kasus bencana banjir bandang 2020 yang mengakibatkan korban jiwa dan ribuan warga Lebak mengungsi di sejumlah kecamatan.
BPBD Lebak kini berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menghadapi bencana alam, bahkan dengan Polres Lebak, juga relawan Tagana, dan PMI yang membuka posko kesiapsiagaan.
Selain itu juga peralatan evakuasi telah disiapkan untuk penanganan bencana alam, seperti kendaraan roda dua dan roda empat Juga mobil dapur, tenda, pelampung, kapal karet, senso,tambang,dan alat komunikasi.
"Kami bersama anggota dan relawan siap siaga di posko utama BPBD Lebak menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana alam," katanya.




