Bus PO Cahaya Trans terguling di Tol Semarang, belasan orang tewas
Proses evakuasi terkendala kondisi bus terhimpit beton, petugas menggunakan alat pemotong

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi penumpang Bus PO Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan di ruas Tol Kerapiak, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2025). Foto : Basarnas Semarang
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi penumpang Bus PO Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan di ruas Tol Kerapiak, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2025). Foto : Basarnas Semarang
Kecelakaan lalu lintas melibatkan bus PO Cahaya Trans terjadi di tengah meningkatnya arus kendaraan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Insiden ini terjadi di simpang susun exit Tol Kerapiak, Kota Semarang, Jawa Tengah, dan menewaskan belasan penumpang.
Bus PO Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV yang mengangkut 34 penumpang terguling Senin (22/12/2025) sekitar pukul 00.30 WIB. Bus yang melaju dari Jatiasi, Jakarta, menuju Yogyakarta itu diduga melaju kencang dan kehilangan kendali saat melintasi tikungan tajam, sebelum menabrak pembatas beton dan terguling di badan jalan tol.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Semarang, Budiono, mengatakan laporan kecelakaan diterima sesaat setelah kejadian. Karena Basarnas tengah siaga khusus Nataru di Posko Gabungan Kalikangkung, tim SAR langsung diterjunkan ke lokasi.
“Berdasarkan keterangan saksi, bus melaju cukup kencang sehingga saat menikung pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraan dan menabrak pembatas beton,” ujar Budiono dalam wawancara Radio Elshinta yang dipandu Bhery Hamzah Senin (22/12/2025) pagi.
Proses evakuasi berlangsung sulit karena kondisi bus ringsek parah, terguling, dan terhimpit beton. Sejumlah korban terjepit di dalam badan bus sehingga petugas harus menggunakan teknik khusus dan peralatan pemotong.
“Evakuasi dilakukan satu per satu dengan mengutamakan keselamatan korban dan petugas,” kata Budiono.
Dari total 34 orang di dalam bus termasuk kru, 18 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, sementara 16 orang dinyatakan meninggal dunia. Satu korban yang semula selamat dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban selamat mengalami luka dengan tingkat keparahan berbeda, mulai dari luka ringan hingga patah tulang. Mereka dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kota Semarang, antara lain RSUP Dr. Kariadi, RS Columbia Asia, dan RS Tugu.
Seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai sekitar pukul 04.00 WIB. Seluruh korban, baik selamat maupun meninggal dunia, telah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Basarnas mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi kendaraan dan kesehatan pengemudi, serta tidak memaksakan perjalanan saat lelah, terutama di tengah peningkatan volume lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru.
“Semakin cepat respons dan penanganan, semakin besar peluang korban untuk diselamatkan. Masyarakat dapat segera menghubungi layanan darurat 115 jika terjadi keadaan darurat,” ujar Budiono. (Sta/Mgg/Nak)




