Top
Begin typing your search above and press return to search.

Cari kerja susah, apa yang salah?

Cari kerja susah, apa yang salah?
X

Ilustrasi menggunakan kecerdasan buatan (AI)

Sulitnya mencari pekerjaan semakin dirasakan berbagai lapisan masyarakat. Tak terkecuali bagi warga Bandung, Jawa Barat. Warga mengaku peluang kerja semakin sempit dan ditambah persaingan yang makin ketat.

Zain, alumni mahasiswa Telkom University, mengaku bahwa tantangan utama justru datang sejak tahap awal proses rekrutmen.

“Yang paling sulit itu sebenernya dari segi CV-nya mungkin, karena perusahaan-perusahaan sekarang lebih ngedepanin sertifikasi seperti EPRT. Di sisi lain, lapangan pekerjaan sedikit, dan yang dibutuhin itu yang berpengalaman dibanding fresh graduate,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ahmad, seorang warga yang sedang duduk di pinggir jalan. Ia menilai kondisi pabrik maupun sektor industri saat ini membuat persaingan semakin keras.

“Tergantung faktor juga, misalnya pabrik-pabrik dengan kondisi sekarang, tingkat persaingannya tinggi. Tenaga kerja banyak, sedangkan penerimaan terbatas. Di situ berkompetisi, dan kadang persaingan tidak sehat juga terjadi. Akhirnya yang tidak punya kekuatan kuat ya kalah,” katanya.

Bahkan mereka yang telah memiliki pengalaman kerja panjang pun ikut merasakan beratnya situasi ini.

“Saya aja pengalaman banyak tapi nyari kerja susah,” ujar seorang bapak yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Toni, seorang tukang parkir yang kini bekerja serabutan sebagai driver laundry juga menceritakan perjalanan yang tak mudah setelah pandemi covid-19. Faktor usia, kata Toni, juga manjadi hambatan mendapatkan perkerjaan.

“Ini lagi narik-narik di laundry. Dulu mah tadinya kerja di maklon tas sekolah sebagai driver sebelum Covid. Tapi semenjak covid bleg, sampai sekarang enggak bangun lagi busnya. Kalau nyari kerja sono-sini kehalangannya mentok sama umur. Perusahaan juga mikir kali ya. Daripada saya nganggur, mending ada kegiatan. Kontrakan harus dibayar, anak istri perlu bekal buat sekolah. Jadi yang penting saya mah pekerjaan yang halal, gitu aja,” imbuhnya.

Beragam keluhan tersebut menunjukkan bahwa persoalan ketenagakerjaan saat ini bukan hanya dialami fresh graduate, tetapi juga para pekerja berpengalaman. Minimnya lowongan, tingginya standar rekrutmen, serta batasan usia menjadi tantangan nyata bagi masyarakat yang berjuang mencari penghasilan di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Yusuf/Asral/Nico

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire