Top
Begin typing your search above and press return to search.

Cuaca ekstrem belum reda, BNPB perpanjang operasi modifikasi cuaca di Jabar

Cuaca ekstrem belum reda, BNPB perpanjang operasi modifikasi cuaca di Jabar
X

Arsip foto - Petugas memasok bahan semai berupa garam (NaCl) ke dalam kabin pesawat untuk operasi modifikasi cuaca demi mengurangi hujan di Jawa Barat selama tiga hari, 23 - 25 Oktober 2025. ANTARA/HO-BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Barat untuk mengantisipasi potensi hujan dengan intensitas tinggi yang diprakirakan masih akan terjadi pada pekan terakhir Oktober 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk meredistribusi curah hujan agar tidak turun secara berlebihan di daratan dan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

“Hingga hari ini BNPB masih melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk wilayah Jawa Barat. Operasi ini dilakukan guna menjaga agar curah hujan tidak melampaui batas normal,” katanya.

Perpanjangan OMC di Jawa Barat diputuskan berdasarkan hasil analisis prakiraan cuaca mingguan yang menunjukkan potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir di sejumlah kabupaten dan kota pada pekan kelima Oktober.

BNPB mengkonfirmasi sebagaimana hasil analisis dari tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) selama periode tersebut Jawa Barat dengan risiko tinggi termasuk wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung Raya.

Abdul menambahkan sebelumnya operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah telah berlangsung sejak Sabtu (25/10). Dalam dua hari pelaksanaan, tim melaksanakan sembilan sorti penyemaian dengan total waktu terbang 16 jam 29 menit. Sebanyak 5 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 4 ton Kalsium Oksida (CaO) digunakan dalam operasi tersebut.

Di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah, operasi juga difokuskan untuk mempercepat pengeringan area yang masih tergenang akibat hujan lebat beberapa hari sebelumnya. Upaya ini diharapkan membantu mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat di sektor pertanian dan transportasi.

BNPB menegaskan bahwa operasi modifikasi cuaca merupakan langkah antisipatif yang dilakukan pemerintah untuk melindungi keselamatan masyarakat dan menjaga stabilitas lingkungan selama periode cuaca ekstrem yang masih berpotensi berlangsung hingga awal November.

Abdul Muhari mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan musim. “Kami mengingatkan warga untuk menyiapkan tas siaga bencana dan selalu memantau informasi resmi dari BNPB, BPBD, dan BMKG,” cetusnya.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire