Dirut Perum Bulog : Stok beras Indonesia 2025 tertinggi dalam sejarah

Direktur utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan stok beras yang dimiliki Indonesia pada bulan April 2025 lalu mencapai 4,2 juta ton. Jumlah tersebut merupakan sejarah yang paling tinggi selama Indonesia berdiri atau sejak Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, pada tahun 2025 ini merupakan yang tertinggi.

Menurut Ahmad Rizal Ramdhani, stok beras sebanyak 4,2 juta Ton yang merupakan stok tertinggi, bukanlah kerja Bulog sendiri melainkan kerja bersama pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bahkan sampai petani petani yang ada di desa-desa, karena yang kerja petani.

“Saya hormat dan bangga kepada para petani seluruh tanah air yang mampu mencetak sawah dan menghasilkan padi yang luar biasa sehingga tahun 2025 kami dikasih target oleh Bapak Presiden menyerap 3 juta ton beras. Ini tercapai sampai bulan Juni lalu selesai 3 juta ton dan sekarang masih nambah lagi nyerap lagi," ujar Ahmad Rizal Ramdhani dalam wawancara khusus Program Talk Highlight Radio Elshinta jelang satu tahun pemerintahan Prabowo, Kamis 16/10/2025.

Ahmad Rizal Ramdhani merinci stok 4,2 juta ton berasal dari stok tahun lalu yaitu sekitar 1, 2 juta ton beras ditambah 3 juta ton sehingga tahun ini tersedia stok 4,2 juta ton beras. “Tahun 2025 ini memang spesial betul untuk sektor pertanian, khususnya Bulog yang mampu menyerap 4,2 juta ton, puncaknya kemarin,” jelas Ahmad Rizal Ramdhani.

Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan, sesuai dengan Inpres sudah ditetapkan harga pembelian gabah paling rendah sebesar Rp 6.500 perkilogram. Harga sebesar itu dinaikkan dari harga tahun lalu yang sebesar Rp 5.200 hingga 5-300 per kilogram. Kenikan harga gabah tersebut secara otomatis membuat petani menjadi senang sehingga petani banyak yang membeli mobil, sepeda motor dan banyak yang menjalankan ibadah umrah.

"Menjadi suatu kebanggaan, kehormatan bagi Bulog dapat menyerap beras petani dan dana yang diterima oleh petani untuk kebaikan, seperti ibadah umrah maupun sekolah anaknya dan lain sebagainya,”urai Dirut Perum Bulog.

Pada kesempatan tersebut, Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan, nilai tukar petani (NTP) ditargetkan sebesar 110 oleh Kementerian Keuangan pada awal tahun 2025 atau awal pemerintahan Prabowo. Saat ini sudah sudah mencapai 124 nilai tukar petani. Dan pada tahun 2025 ini Bulog juga menyerap produksi jagung.

“Alhamdulillah, jagung yang sudah diserap sampai hari ini sebesar 88 ribu ton. Serapan jagung sebesar itu juga merupakan sejarah Indonesia berdiri, baru kali ini setinggi itu,” papar Direktur Utama Bulog.

Sementara itu menyangkut gudang penyimpanan serapan, Ahmad Rizal Ramdhani memaparkan gudang Bulog berada di 501 titik dengan jumlah total mencapai 1.552 gudang. Jumlah tersebut dinilai masih kurang memadai untuk menyimpan serapan sehingga Bulog menyewa sekitar 700 gudang kecil milik masyarakat untuk menyimpan stok beras dan jagung.

“Alhamdulillah pada rapat terbatas kemarin, Bapak Presiden menambah semangat kami, beliau yang akan memberikan kucuran dana untuk membangun 100 gudang,” ungkap Dirut Perum Bulog.

M. Muslichun