ESDM: Kapal pengangkut LPG tiba di Banda Aceh

Ilustrasi - Sejumlah warga antre membeli gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram saat berlangsung operasi pasar di Pasar Tani Banda Aceh, Aceh, Kamis (6/2/2025). ANTARA FOTO/Ampelsa
Ilustrasi - Sejumlah warga antre membeli gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram saat berlangsung operasi pasar di Pasar Tani Banda Aceh, Aceh, Kamis (6/2/2025). ANTARA FOTO/Ampelsa
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan kapal pembawa pasokan LPG untuk kawasan Aceh yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor, sudah merapat di Banda Aceh.
“Kapal dari Arun sudah merapat ke Banda Aceh hari ini. Wilayah Nias dan Sibolga juga sudah disuplai dari Sumatera Barat,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pemantauan Tim ESDM Siaga Bencana di lapangan hingga Jumat (5/12), untuk percepatan pasokan LPG di wilayah Aceh serta mengatasi hambatan putusnya akses di Bireuen, suplai LPG ke Aceh dibagi menjadi dua skema distribusi utama.
Adapun skema distribusi utama itu terdiri atas jalur laut untuk Aceh Bagian Utara, serta jalur darat dan fasilitas penyimpanan darurat untuk Aceh Bagian Selatan dan Barat.
Distribusi LPG untuk wilayah Aceh Bagian Utara akan dilakukan menggunakan kapal yang memuat Skid Tank dari Terminal LPG Arun (Lhokseumawe) menuju Banda Aceh.
Kapal tersebut sudah tiba di Lhokseumawe pada Kamis (4/12) dan merapat ke Banda Aceh pada Jumat.
Distribusi LPG untuk wilayah Aceh Bagian Selatan dan Barat akan dilakukan melalui pengiriman tabung isi langsung dari Sumatera Utara serta telah disiapkan fasilitas penyimpanan darurat di wilayah Aceh Barat untuk memperpendek rantai distribusi.
Pasokan LPG tersebut telah tiba sejak Rabu (3/12).
“Untuk LPG, strateginya adalah intermoda. Jembatan putus di darat, kita bypass lewat laut,” ujar Laode.
Sementara itu, untuk percepatan pasokan LPG di wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Nias, suplai LPG juga dibagi menjadi dua skema distribusi.
Pertama, menggunakan jalur laut dengan suplai yang berasal dari Sumatera Barat menggunakan moda transportasi laut mengangkut skid tank dan tabung isi yang dikirim dari Terminal Teluk Kabung, Sumatera Barat.
Pasokan untuk Gunung Sitoli, Nias dilaporkan telah tiba pada Rabu (3/12), dan pasokan untuk Sibolga telah tiba pada Kamis (4/12).
Kedua, menggunakan jalur darat lintas wilayah dengan suplai tambahan dilakukan melalui jalur darat dari Pakpak Bharat menuju Tapanuli Tengah dan Sibolga.
Pasokan melalui jalur ini dilaporkan telah tiba di lokasi pada Rabu (3/12). Adapun suplai tambahan untuk wilayah Sumatera Barat disiapkan dari IT Dumai–Riau melalui fasilitas pengisian tabung yang terletak di Payakumbuh.
Laode menambahkan bahwa Tim ESDM Siaga Bencana hingga saat ini terus memantau inventarisasi kebutuhan logistik dan pendistribusian di lapangan.
“Pemerintah mengimbau masyarakat untuk membeli LPG sesuai kebutuhan dan tidak melakukan pembelian berlebih (panic buying). Stok LPG tersedia cukup, namun pendistribusiannya memerlukan waktu ekstra akibat rekayasa jalur yang harus memutar menghindari titik bencana,” kata Laode.




