Fadli Zon tekankan pentingnya merawat kisah perjuangan tokoh bangsa

Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat melakukan ziarah makam Soekarno di Blitar, Jawa Timur. ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat melakukan ziarah makam Soekarno di Blitar, Jawa Timur. ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengingatkan pentingnya menjaga kisah perjuangan para pejuang bangsa, termasuk kisah keteladanan Sang Proklamator Bung Karno.
“Dari waktu ke waktu kita perlu menjaga, terutama adalah bagaimana kisah perjuangan, nilai-nilai keteladanan Bung Karno, proklamator kita, dan tentu juga Bung Hatta,” ujar Menbud Fadli dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Fadli sempat berziarah ke makam Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno serta melakukan doa bersama di halaman makam sebagai wujud penghormatan atas jasa pendiri bangsa yang telah meletakkan dasar-dasar kebangsaan dan kebudayaan Indonesia.
Fadli yang telah kali keempat berziarah ke makam Soekarno ini menyaksikan ada perubahan dalam kompleks makam, yakni terdapat museum dan perpustakaan Proklamator Bung Karno.
“Alhamdulillah sangat terawat, terjaga, dahulu belum ada gapura, perpustakaan, dan museum,” ungkap Menbud.
Menbud juga berkesempatan mengelilingi perpustakaan yang menyuguhkan catatan perjalanan Bung Karno yang tergambar dalam ragam lukisan serta aktivasi digital.
Perpustakaan bertaraf internasional ini diresmikan oleh Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri pada 3 Juli 2004.
Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus merawat nilai perjuangan, semangat kebangsaan, serta warisan leluhur para pahlawan sebagai pijakan dalam membangun masa depan bangsa.
Fadli Zon juga menyampaikan agenda kunjungan kerja kali ini, selain ziarah makam proklamator, juga melakukan kunjungan ke Candi Panataran, dan membuka festival Keroncong Svaranusa di Aloon-aloon Kota Blitar.
Menteri Kebudayaan menekankan pemajuan kebudayaan yang harus terus dilakukan melalui beragam giat kebudayaan.
Menurutnya, kebudayaan memiliki peran penting dalam memperkuat jati diri bangsa sekaligus perekat persatuan.
“Dalam rangka memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dalam keadaan apa pun saya kira kita jangan pernah berhenti untuk berusaha semaksimal mungkin, mengedepankan budaya kita sebagai binding power dan unifying force,” pungkasnya.