Gubernur dorong percepatan penanganan dan bantuan bagi daerah terisolasi

Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) meminta seluruh jajaran pemerintah mempercepat distribusi bantuan hingga penanganan akses infrastruktur menuju wilayah yang masih terisolasi akibat banjir dan longsor di daerah setempat.

"Pengiriman bantuan sembako harus ditingkatkan, yang perlu kita sekarang jalan dan jembatan, alat berat diperlukan untuk membersihkan jalan," kata dia dalam rapat koordinasi lintas sektor di Posko Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar di Aceh Besar, Jumat.

Dirinya mengatakan akses menuju sejumlah kecamatan dari tiga daerah tersebut hanya dapat ditembus melalui jalur udara, sehingga koordinasi lintas instansi sebagai penting agar bantuan tidak menumpuk di satu lokasi dan harus disalurkan tepat sasaran.

Salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus, yakni Kecamatan Semadam, Aceh Tamiang.

Meskipun TNI dan berbagai unsur lainnya telah bergerak melakukan penanganan, katanya, percepatan dibutuhkan.

Mualem mengatakan situasi kritis ada di beberapa jalur utama, khususnya ruas Aceh Tamiang ke Langsa yang hingga hari ini masih tertutup material banjir dan longsor harus segera dibersihkan.

Bahkan, ia sempat menemukan kendaraan terjebak banjir dengan korban jiwa di dalamnya.

Ia juga menekankan kebutuhan mendesak berupa tenda pengungsian dan air bersih untuk wilayah Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara yang masih terisolasi.

Kepada BNPB, diminta memprioritaskan pengiriman tenda pengungsian dan air bersih dalam waktu sesingkat mungkin ke daerah yang belum terakses.

"Kemudian yang dibutuhkan masyarakat sekarang juga tenda dan air bersih. Termasuk untuk warga di Beutong Ateuh (Kabupaten Nagan Raya), mereka minta tanda," ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti kondisi di Aceh Tengah, terutama akses jalan KKA yang menjadi jalur vital ke wilayah terdampak.

Ia mengatakan Dinas PUPR dan instansi terkait harus segera melakukan percepatan pemulihan.

“Kalau Juli (Kabupaten Bireuen) agak kewalahan, karena ada jembatan putus. Lebih cepat dikerjakan di KKA. PUPR harus cepat benahi,” katanya.

Dalam rapat tersebut, ia juga menyebutkan bahwa ada tim dari China yang berjumlah lima orang. Mereka akan membantu pencarian korban tertimbun lumpur menggunakan perangkat khusus.

“Mereka punya alat mendeteksi mayat dalam lumpur. Ini sangat membantu,” demikian Muzakir Manaf.