Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kasus ODHIV di Belitung bertambah 26 orang

Kasus ODHIV di Belitung bertambah 26 orang
X

Ilustrasi - Petugas Lembaga DPRK Kota Banda Aceh bersama Dinas Kesehatan melakukan pendataan dan mengkampanyekan pencegahan penularan virus Hiv-Aids di Banda Aceh, Aceh, Jumat (17/1/2020) (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menemukan sebanyak 26 kasus orang dengan HIV (ODHIV) baru di daerah itu per Oktober 2025.


"Kami menemukan sebanyak 26 kasus ODHIV baru hingga Oktober 2025," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Belitung, Sri Agustini di Tanjungpandan, Rabu.

‎Menurut dia, sebanyak 26 kasus baru ODHIV baru tersebut terdiri dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang dan perempuan sebanyak enam orang.

‎"Untuk ODHIV baru di kelompok umur 10-18 tahun ada satu orang, kelompok umur 19-59 tahun ada 24 orang, dan kelompok umur di atas 60 tahun sebanyak satu orang," ujarnya.


‎Ia menambahkan, Dinkes Belitung terus melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan kasus HIV/PIMS di daerah itu sepanjang 2025.

‎Kegiatan tersebut, kata dia, seperti supervisi program HIV/PIMS ke puskesmas-puskesmas setempat, pendampingan kegiatan pemeriksaan HIV pada kelompok risiko di wilayah kerja puskesmas, sosialisasi dan skrining HIV pada warga binaan pemasyarakatan (WBP).

‎Selanjutnya, sosialisasi dan skrining HIV pada populasi kunci, pendampingan skrining HIV di tempat-tempat hiburan, iklan layanan masyarakat di radio, dan pertemuan peningkatan layanan PDP.

‎"Kegiatan ini telah dan akan terus kami lakukan sepanjang 2025 ini," katanya.


Sri Agustini menambahkan, kendala atau tantangan yang dihadapi dalam penanganan ODHIV di daerah itu diantaranya adalah kesulitan masuk ke dalam kelompok berisiko pada saat melakukan skrining, pasien meninggal dunia sebelum pengobatan Antiretroviral (ARV), dan rendahnya pengetahuan pasien terhadap HIV itu sendiri.


‎"Kemudian kurangnya dukungan dari keluarga terhadap pasien HIV khususnya dalam pengobatan, padahal sebenarnya dukungan (support) dari pihak keluarga terhadap pasien HIV dalam menjalani pengobatan sangatlah penting," ujarnya.

‎Ia juga mengajak masyarakat dapat menghapus stigma terhadap ODHIV.

‎"Kami mengajak masyarakat untuk menghentikan stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV, para penderita HIV bisa hidup normal dan memiliki harapan hidup yang panjang asalkan mereka menjalani pengobatan secara teratur," katanya.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire