Kemen PU gunakan desain awal untuk percepat perbaikan pascademo

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana (kanan) meninjau kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) Polda Metro Jaya yang sempat rusak akibat terdampak unjuk tasa beberapa waktu lalu di Jakarta, Senin (8/9/2025). ANTARA/Harianto
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana (kanan) meninjau kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) Polda Metro Jaya yang sempat rusak akibat terdampak unjuk tasa beberapa waktu lalu di Jakarta, Senin (8/9/2025). ANTARA/Harianto
Elshinta.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat perbaikan infrastruktur terdampak unjuk rasa dengan strategi menggunakan desain awal untuk mempersingkat proses pembangunan dan memastikan pelayanan publik segera pulih.
"Kami nanti akan menggunakan desain yang sudah ada saja yang sebelumnya, sehingga prosesnya bisa jauh lebih cepat. Kami akan membuat replika saja. Jadi tidak mendesain awal. Itu yang akan kami segera lakukan," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana ditemui saat meninjau JPO Polda Metro Jaya, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan dari hasil identifikasi awal, terdapat 13 provinsi dan 30 kota yang terdampak kerusakan, namun sebagian besar kerusakan ringan sudah berhasil ditangani pemerintah daerah secara langsung tanpa intervensi pusat.
Saat ini, tanggung jawab utama Kementerian PU tersisa di enam provinsi dengan mayoritas mengalami kerusakan berat, terutama pada infrastruktur yang membutuhkan penggantian struktur secara menyeluruh demi menjamin keamanan dan keberlanjutan.
Kementerian PU menegaskan strategi mempercepat pembangunan dilakukan dengan menghitung ulang tingkat kerusakan, sekaligus meminta pemerintah daerah menyampaikan desain awal atau dokumen bangunan yang sudah ada sebelumnya.
"Jadi, berapa kerusakan yang ditimbulkan. Sehingga tentunya ini agar kerja kami lebih cepat, kami akan meminta kepada pemerintah daerah untuk menyampaikan desain awal," ujar dia.
Dengan langkah tersebut, kementerian tidak lagi harus menyusun desain baru dari nol, melainkan langsung memanfaatkan replika desain lama agar proses perbaikan berjalan lebih cepat dan efisien.
Sejumlah provinsi yang mengalami kerusakan parah dan menjadi fokus penanganan utama Kementerian PU meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat (NTB), ujar dia.
Kondisi infrastruktur di Jawa Tengah, khususnya di Pekalongan dan Brebes, mendapat perhatian khusus karena kerusakan berat melanda kantor pemerintah daerah hingga gedung DPRD yang harus segera dibangun kembali.
"Kemarin Pak Menteri (Pekerjaan Umum Dody Hanggodo), dua hari kemarin sudah mengunjungi yang di Jawa Tengah. Jadi Pekalongan, kemudian Brebes itu mengalami kerusakan berat karena Kantor Pemda dan DPRD-nya hancur. Itu yang akan segera kami tangani juga," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan Kementerian PU juga melakukan analisis struktural terhadap kerusakan di berbagai daerah, memastikan rencana perbaikan tidak hanya cepat terealisasi tetapi juga memenuhi standar keamanan infrastruktur publik di wilayah terdampak.
Minggu depan, lanjutnya, tim teknis Kementerian PU dijadwalkan meninjau langsung kondisi di Kediri dan Makassar, Sulawesi Selatan, guna memperkuat analisis lapangan sebelum melaksanakan rekonstruksi dengan metode replika.
"Minggu depan mungkin kami juga akan melihat langsung yang kondisi Kediri (Jawa Timur) dan Makassar, Sulawesi Selatan," kata Dewi.