Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kemensos dan PT Pos sinkronisasi data penerima BLT tambahan

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama PT Pos Indonesia melakukan sinkronisasi data penerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) atau BLT tambahan sebesar Rp300 ribu per bulan untuk Oktober, November, dan Desember 2025.

Kemensos dan PT Pos sinkronisasi data penerima BLT tambahan
X

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris keterangan pers terkait sinkronisasi data BLT tambahan. Kamis (23/10/2025). Foto : Humas Kemensos RI 

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama PT Pos Indonesia melakukan sinkronisasi data penerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) atau BLT tambahan sebesar Rp300 ribu per bulan untuk Oktober, November, dan Desember 2025.

Bantuan ini ditargetkan menyasar 35.046.783 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masuk dalam Desil 1 hingga 4 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Hari ini saya beserta Dirut PT Pos Indonesia melakukan sinkronisasi dan koordinasi data berkaitan dengan BLTS, Bantuan Langsung Tunai Sementara untuk bulan Oktober, November, dan Desember,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

BLTS merupakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk Program Perlindungan Sosial Tahun 2025 melalui Kementerian Sosial. Bantuan ini diberikan satu kali untuk periode tiga bulan sekaligus, yaitu Oktober, November, dan Desember, sebagai stimulus ekonomi guna menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Jika dihitung dengan rata-rata empat anggota per keluarga, maka bantuan ini diperkirakan menyentuh 140 juta jiwa.

Gus Ipul mengungkapkan, berdasarkan hasil pemutakhiran data yang dilakukan BPS, jumlah keluarga Desil 1-4 yang akan menerima BLTS sebanyak 35.046.783 KPM. Dari total tersebut, terdapat 18.902.394 KPM yang belum memiliki rekening bansos reguler.

“Jadi dari 18 juta lebih itu, setelah kita melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan, ternyata ditemukan ada 11 juta lebih atau tepatnya 11.362.037 KPM ini teridentifikasi memiliki rekening yang sekarang sedang kita konfirmasi ke bank Himbara. Nah, yang belum memiliki rekening itu adalah 7.540.357 Keluarga Penerima Manfaat,” ungkap Gus Ipul.

Bagi KPM yang belum memiliki rekening, BLTS akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia. Sedangkan KPM yang sudah memiliki rekening, bantuannya akan disalurkan lewat himpunan bank milik negara (Himbara).

Gus Ipul menambahkan, setelah Kemensos menerima data dari BPS, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pendamping di daerah untuk melakukan validasi dan verifikasi agar bantuan benar-benar tepat sasaran.

“Sejak dua hari lalu, daerah ini terus melakukan verifikasi ke lapangan, sudah ada 180 ribu (KPM) lebih per hari ini, dari data-data yang kita kirim itu yang dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menerima bansos,” ujarnya.

Kemensos menargetkan proses verifikasi data rampung dalam waktu dekat agar BLTS bisa segera disalurkan.

“Ya harus selesai bulan ini atau bulan depan, kan ini (BLTS) untuk Oktober, November, Desember,” katanya.

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, menyebut pihaknya terus melakukan konsolidasi dengan Kemensos untuk memastikan akurasi data penerima BLTS. Ia menjelaskan, PT Pos juga telah menyiapkan sumber daya manusia, teknologi, dan aplikasi guna mendukung penyaluran bantuan.

“Kami Pos Indonesia siap untuk menyalurkan ini (BLTS) dan terus melakukan persiapan sambil secara paralel kita menunggu data final yang tadi masih dalam proses konfirmasi untuk khususnya yang diindikasi punya rekening,” jelas Haris.

Rizki Rian Saputra

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire