Kemensos salurkan bantuan Rp66,7 Miliar untuk bencana di Aceh dan Sumatera
Penanganan bencana di tiga provinsi melibatkan 39 dapur umum dengan kapasitas total 417.749 bungkus per hari, suplai beras 101,4 ton, serta 648 personel Tagana

Foto : Humas Kemensos
Foto : Humas Kemensos
Kementerian Sosial terus terus menangani banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga hari ini, total bantuan yang disalurkan mencapai Rp66,7 miliar, mencakup dukungan logistik, pendirian dapur umum, serta pengerahan personel Tagana.
“Kami terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan semua pihak,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Minggu (7/12/2025).
Data BNPB mencatat bencana di 52 kabupaten/kota menimbulkan dampak besar, mulai dari ratusan ribu warga mengungsi, 916 jiwa meninggal, ribuan terluka, hingga lebih dari 105.900 rumah rusak. Respons Kemensos diperkuat dengan hadirnya 39 dapur umum yang memproduksi 417.749 bungkus makanan per hari, suplai 101,4 ton beras, serta berbagai kebutuhan dasar. Sebanyak 648 Tagana diterjunkan untuk evakuasi, layanan dapur umum, dan dukungan psikososial.
Aceh menjadi wilayah paling terdampak dengan 747 ribu pengungsi. Di provinsi ini, 21 dapur umum beroperasi dengan kapasitas produksi 109.178 bungkus per hari. Bantuan yang disalurkan mencakup 8.300 makanan siap saji, 4.720 makanan anak, 3.395 kasur, 5.750 selimut, serta suplai beras total 52 ton. Nilai bantuan mencapai Rp22,6 miliar, didukung 191 Tagana.
Di Sumatera Utara, Kemensos mengoperasikan 8 dapur umum dengan kapasitas 22.960 bungkus per hari. Bantuan logistik meliputi 33.430 makanan siap saji, 8.160 makanan anak, 1.850 kasur, serta 15 ton beras. Sebanyak 270 Tagana diterjunkan dengan nilai bantuan Rp26,7 miliar.
Sementara itu, Sumatera Barat mengoperasikan 10 dapur umum dengan kapasitas tertinggi, mencapai 285.611 bungkus per hari. Bantuan yang diberikan meliputi 14.758 makanan siap saji, 5.640 makanan anak, 4.135 kasur, 5.680 family kit, serta beras 34,4 ton. Total bantuan di wilayah ini senilai Rp17,3 miliar, dengan pengerahan 187 Tagana.
Selain distribusi reguler, Kemensos juga melakukan operasi penjangkauan wilayah terisolir. Di Aceh Timur, akses baru berhasil dibuka lewat jalur laut pada 2 Desember 2025 untuk mengirim 2.000 paket sembako, perangkat komunikasi Starlink, dan logistik pendukung. Di Sumatera Utara, wilayah Langkat, Tapanuli Tengah, dan Sibolga telah dijangkau untuk pendirian posko pengungsian dan asesmen kebutuhan mendesak. Akses menuju Aceh Tamiang dan Aceh Utara juga sudah terbuka, memungkinkan distribusi sembako dan operasional dapur umum.
Daerah lain seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah baru dapat dijangkau setelah adanya kepastian keamanan di Bandara Rembula pada 7 Desember 2025. Setelah izin cargo diberikan, penyaluran logistik langsung dilanjutkan ke titik terdampak.
Secara keseluruhan, penanganan bencana di tiga provinsi melibatkan 39 dapur umum dengan kapasitas total 417.749 bungkus per hari, suplai beras 101,4 ton, serta pengerahan 648 personel Tagana. Jumlah warga terdampak mencapai 794 ribu pengungsi, 916 meninggal, 4.259 terluka, serta lebih dari 105.900 rumah rusak.
Rizki Rian Saputra




