KPK amankan sembilan orang dalam operasi tertutup di tangerang

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi penindakan secara tertutup di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Rabu (17/12). Operasi tersebut merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum.

Dalam operasi itu, penyidik KPK mengamankan sembilan orang yang diduga terkait dengan perkara tertentu. Informasi awal menyebutkan, salah satu pihak yang diamankan berstatus sebagai jaksa yang bertugas di wilayah Banten.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan seluruh pihak yang diamankan langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK.

“Tim telah mengamankan lima orang dalam kegiatan penindakan di wilayah Banten. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan intensif,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12).

KPK belum mengungkap identitas para pihak yang diamankan maupun konstruksi perkara yang sedang ditangani. Menurut Budi, informasi tersebut akan disampaikan setelah proses pemeriksaan awal selesai.

“Perkara dan pihak-pihak yang terlibat akan kami sampaikan pada waktunya. Mohon menunggu perkembangan resmi dari KPK,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, operasi tersebut diduga berkaitan dengan praktik pemerasan terhadap warga negara asing (WNA) yang dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum di Banten. Dugaan tersebut masih dalam tahap pendalaman oleh penyidik.

Sesuai ketentuan hukum, KPK memiliki waktu maksimal 24 jam sejak penangkapan untuk menentukan status hukum para pihak, apakah ditetapkan sebagai tersangka atau dilepaskan. Operasi tangkap tangan sendiri menjadi salah satu metode penindakan yang kerap digunakan KPK untuk mengungkap dugaan korupsi secara langsung, terutama yang melibatkan penyalahgunaan kewenangan oleh pejabat publik.

Rizky Rian Saputra