KSPI: Gelar pahlawan untuk Marsinah bentuk pengakuan negara

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal saat menghadiri konsolidasi akbar buruh di gedung Swatantra Wibawa Mukti, kompleks perkantoran Pemkab Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Senin.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal saat menghadiri konsolidasi akbar buruh di gedung Swatantra Wibawa Mukti, kompleks perkantoran Pemkab Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Senin.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional merupakan bentuk pengakuan negara atas perjuangan kaum buruh.
“Ini tonggak bersejarah. Marsinah menjadi buruh pertama yang mendapat gelar pahlawan nasional, tanda penghormatan pemerintah terhadap perjuangan buruh,” kata Said Iqbal di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan kalangan buruh mengapresiasi keputusan pemerintah yang menetapkan Marsinah sebagai pahlawan nasional setelah melalui proses usulan yang disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2025.
Menurut Said, Marsinah merupakan sosok buruh perempuan dari kalangan pekerja kecil yang berjuang melawan ketidakadilan dan menjadi simbol keberanian buruh Indonesia.
Ia mengungkapkan nama Marsinah diusulkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dengan pertimbangan layak menerima gelar pahlawan nasional.
“Saat itu saya duduk di sebelah kiri beliau dan menyampaikan, ‘Pak Presiden, belum pernah ada buruh yang menjadi pahlawan nasional.’ Beliau langsung menjawab, ‘Oke, kita setuju,’” ujarnya.
Usulan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sosial, dan Bupati Nganjuk, daerah asal Marsinah.
Said mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang menetapkan status pahlawan nasional hanya enam bulan setelah pengusulan, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan ke-80.
“Sejak 1 Mei hingga November ini, prosesnya hanya enam bulan. Awalnya saya kira baru tahun depan, tapi ternyata Presiden menunjukkan penghormatan besar kepada guru dan pekerja,” katanya.
Ia berharap penetapan Marsinah tidak berhenti pada seremoni semata, tetapi menjadi pendorong semangat bagi buruh untuk terus memperjuangkan keadilan sosial.
“Keputusan ini membuktikan bahwa buruh adalah bagian penting dari perekonomian negara. Ini juga bentuk penghormatan terhadap kerja keras pekerja, terutama perempuan,” ujar Said.




