Kunjungi SRMA 19 Bantul, Agus Jabo: Siswa harus percaya diri

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, DIY, Sabtu (25/10/2025). Foto : Humas Kemensos RI
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, DIY, Sabtu (25/10/2025). Foto : Humas Kemensos RI
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, DIY, Sabtu (25/10/2025). Agus Jabo meninjau aktivitas di sekolah serta berdialog dengan seluruh siswa, guru dan tenaga kependidikan.
Turut mendampingi Agus Jabo, istri Intan Agus Jabo, Wakil Kepala SRMA 19 Alfian Ihsan Prayoga, Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta Nova Dwiyanto Suli, Plt. Kepala BBPPKS Yogyakarta Rabiah, dan para staf khusus Menteri Sosial.
Suasana sore selepas hujan di SRMA 19 Bantul terasa hangat. Beberapa siswa terlihat berlari sore, bermain basket, dan bercengkerama di lapangan. Di ruang makan, siswa yang piket sibuk menyiapkan alat makan dan menu sederhana, nasi, mendoan, tumis tempe kacang, dan ikan kembung.
Setelah salat Maghrib, para siswa berbaris rapi untuk apel makan malam. Mereka melapor dengan tertib, berdoa bersama, lalu makan dengan disiplin.
“Enak, Pak!” seru mereka kompak saat ditanya Agus Jabo sambil tersenyum.
“Kelihatan berat badanmu naik, Fin,” ujar Agus Jabo pada Alfin Setyo Nugroho (16), disambut tawa kecil para siswa.
Dalam dialog bersama siswa, Agus Jabo menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah upaya negara hadir untuk mereka.
“Kalian tidak bisa sekolah bukan karena salah kalian, tapi karena keterbatasan. Di sinilah negara menjemput kalian,” ujar Agus Jabo.
“Sekolah Rakyat ini jembatan agar kalian bisa menggapai cita-cita,” tambahnya.
Ia menekankan tiga hal yang dilarang keras di sekolah yaitu bullying, kekerasan baik verbal maupun non verbal, dan pelecehan.
“Sekolah Rakyat ini rumah kedua. Kalian harus saling menguatkan dan menghargai perbedaan, karena Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika,” pesan Agus Jabo yang disambut seruan lantang "Siap!" dari seluruh siswa.
Momen menginspirasi terjadi ketika Galuh Intan Prastiwi (16), maju ke depan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo yang telah menggagas Sekolah Rakyat. Karena program ini, anak-anak dari keluarga bawah bisa sekolah dan punya fasilitas yang baik,” ucap Galuh dengan percaya diri.
Agus Jabo tersenyum bangga. “Waktu saya datang ke rumah Galuh dulu, dia tidak berani bicara. Sekarang lihat, dia sudah berani berdiri di depan semua orang,” katanya.
“Artinya, Sekolah Rakyat berhasil membentuk kepercayaan diri anak-anak dari keluarga tidak mampu. Anak-anak Indonesia harus percaya diri, berani, jangan rendah diri. Wujudkan cita-cita dengan semangat dan nyali besar,” tegasnya.
Wakil Kepala SRMA 19 Bantul, Alfian Ihsan Prayoga, menuturkan perubahan besar yang dialami para siswa sejak bersekolah tiga bulan lalu.
“Awalnya mereka pendiam, minder, bahkan menatap orang saja tidak berani. Sekarang sudah bisa menyapa, berbicara, dan tampil percaya diri,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tumbuhnya toleransi di antara siswa beda agama. “Di sini ada siswa beragama Islam, Hindu, dan Katolik. Mereka saling menghormati. Anak non-Muslim pun ikut mengingatkan teman Muslimnya untuk salat,” jelasnya.
Menutup kunjungan, Agus Jabo berpesan kepada para guru dan tenaga kependidikan agar terus menumbuhkan empati dan kesabaran dalam mendidik.
“Saya titip anak-anak ini, perlakukan mereka seperti anak sendiri. Bangkitkan kepercayaan dirinya agar berani bermimpi besar,” pesannya.
Agus Jabo memastikan ia akan terus memantau kualitas pendidikan dan kehidupan asrama siswa.
"Saya akan terus datang ke setiap sekolah rakyat untuk memastikan anak-anak kita belajar dan tumbuh dengan baik,” ujarnya.
Sebelum pamit, suasana hangat terjadi ketika seorang siswa, Mifta Jaya Devi (16) membacakan pantun:
“Main sepeda di musim panas, jangan lupa beli es batu. Terimakasih kepada Pak Agus, sudah datang ke SRMA 19 Bantul.”
Disambut tawa dan balasan spontan dari Agus Jabo, “Ubur-ubur ikan lele, yang semangat ya leee!”
Kunjungan ditutup dengan lagu Syukur yang dinyanyikan bersama penuh khidmat. Saat Agus Jabo meninggalkan sekolah, anak-anak berlarian sambil melambaikan tangan, meneriakkan, “Dadah, Bapak! See you again!”
Sebagai informasi, SRMA 19 Bantul saat ini menampung 200 siswa, terdiri dari 83 laki-laki dan 117 perempuan. Mereka didampingi 25 guru pengajar, serta 10 wali asrama dan 20 wali asuh yang membimbing kegiatan akademik dan kehidupan berasrama.
Suwiryo




