Menag Nasaruddin Umar: Kerukunan, pendidikan, dan diplomasi
Menag Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya keadilan, kerukunan, diplomasi global, serta penguatan pendidikan Islam dalam rangkaian agenda nasionalnya.

Radio Elshinta
Radio Elshinta
Menteri Agama Nasaruddin Umar kembali menegaskan sejumlah agenda strategis negara, mulai dari penegakan integritas hukum, kerukunan lintas agama, diplomasi global, hingga penguatan pendidikan Islam. Berikut rangkuman penting kegiatan Menteri Agama dalam sepekan terakhir.
Amanah Penegak Hukum: Ketulusan Adalah Fondasi Keadilan
Pada Jumat, 21 November 2025, dalam Pelatihan Teknis Yudisial Filsafat Hukum Mahkamah Agung, Menag Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa profesi penegak hukum merupakan amanah mulia. Dalam tradisi Islam, hal tersebut disebut imamun ‘adilun—pemimpin yang menegakkan keadilan dan dijanjikan mendapat perlindungan di bawah ‘Arsy.
Ia menegaskan bahwa pejabat publik yang menjalankan tugas dengan tulus berpeluang meraih janji Tuhan. Menurutnya, keberhasilan penegakan hukum tidak hanya bergantung pada kecakapan teknis, tetapi juga kekuatan moral. Semakin tersembunyi suatu kebajikan, lanjutnya, semakin besar nilainya di hadapan Tuhan.
Jalan Sehat Lintas Agama: Gerakan Merawat Kerukunan Nasional
Rangkaian Perayaan Natal Kementerian Agama 2025 resmi dimulai melalui kegiatan Jalan Sehat Lintas Agama pada Minggu, 23 November 2025. Ribuan peserta dari beragam unsur Kristen hadir untuk merayakan kebersamaan dan harmoni. Menag turut meluncurkan Logo Natal Kemenag 2025 sebagai penanda dimulainya rangkaian perayaan resmi.
Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa jalan sehat bukan sekadar olahraga, tetapi gerakan kebangsaan untuk merawat kerukunan. Tema Natal 2025, “C-LIGHT: Christmas – Love in God, Harmony Together”, menurutnya mencerminkan nilai cinta kasih universal yang mampu menyatukan seluruh umat beragama.
Kolaborasi UIN untuk Diplomasi Global dan Isu Palestina
Pada Senin, 24 November 2025, Menag menyampaikan bahwa empat Universitas Islam Negeri tengah menyusun policy brief strategis mendukung arah politik luar negeri Presiden Prabowo Subianto—khususnya diplomasi perdamaian global dan isu Palestina.
Ia menegaskan bahwa Asia Tenggara yang dihuni populasi Muslim besar harus mengambil posisi strategis dalam menguatkan peradaban Islam masa depan. Seminar internasional di Medan tersebut disebutnya sebagai langkah antisipatif menghadapi tren geopolitik global yang semakin dinamis.
Ucapan Hari Guru Nasional 2025: Pendidikan Sebagai Jalan Merawat Kehidupan
Dalam momentum Hari Guru Nasional 25 November 2025, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru di Indonesia. Tema tahun ini, “Merawat Semesta Dengan Cinta,” menurutnya merepresentasikan pendekatan pendidikan holistik yang menumbuhkan nilai, kebijaksanaan, dan kesadaran hidup.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan sejati harus berakar pada cinta, ekoteologi, dan humanisme spiritual. Guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menyemai kesadaran hidup agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi berkarakter dan penuh kasih.
Anugerah Tokoh Kerukunan Nasional di detikcom Awards 2025
Pada Selasa, 25 November 2025, Menag menerima Anugerah Kontribusi Sosial, Budaya, dan Perlindungan Masyarakat kategori Tokoh Kerukunan Nasional dalam detikcom Awards 2025.
Ia menegaskan bahwa kerukunan adalah fondasi utama pembangunan nasional. Tanpa stabilitas sosial, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi sulit tercapai. Menag juga menyampaikan bahwa penghargaan yang diraih Kemenag adalah hasil kolaborasi seluruh masyarakat yang terus menjadikan toleransi sebagai budaya bersama.
Indonesia Harus Menjadi Produsen Gagasan Islam Global
Dalam Konferensi Internasional UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu 26 November 2025, Menag menegaskan pentingnya Indonesia mengambil peran sebagai produsen gagasan Islam global. Momentum perhatian dunia terhadap pernyataan Presiden Prabowo tentang perdamaian Gaza harus disertai kesiapan akademik dan konseptual.
Ia menekankan bahwa gagasan besar Indonesia tidak boleh justru dipanen negara lain. Karena itu Kemenag bergerak proaktif menyusun landasan keilmuan untuk mendukung peran Indonesia di tingkat global.
Penguatan Dasar Keilmuan Pendidikan Islam
Dalam tayangan YouTube Kemenag yang dirilis pada hari yang sama, Menag menjelaskan bahwa sumber pengetahuan Islam tidak hanya berasal dari akal, tetapi juga wahyu, ilham, intuisi, hingga mimpi. Guru madrasah dan pesantren, menurutnya, harus menjadi teladan moral dan spiritual, bukan sekadar pengajar formal.
Rangkaian kegiatan Menteri Agama dalam sepekan ini menegaskan komitmen negara dalam memperkokoh keadilan, kerukunan, diplomasi global, serta penguatan pendidikan Islam. Semuanya diarahkan untuk membangun bangsa yang damai, berpengetahuan, dan berperan aktif di kancah internasional.




