Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pelni jadi hunian terapung di Perayaan Aitumeri

Pelni jadi hunian terapung di Perayaan Aitumeri
X

Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat Max Lukas Sabarofek saat ditemui awak media di Manokwari, Rabu (24/9/2025). ANTARA/Fransiskus Salu Weking

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengizinkan penggunaan kapal Pelni sebagai hunian terapung saat perayaan 1 abad situs Aitumeri di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, pada 25 Oktober 2025.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Max Lukas Sabarofek di Manokwari, Rabu mengatakan, penggunaan kapal berkapasitas 2.000-3.000 penumpang menjadi solusi mengatasi keterbatasan sarana akomodasi.

"Bupati Wondama dan dinas terkait sudah ke Jakarta untuk mengurus kelengkapan admistrasi penggunaan satu kapal," katanya.

Sabarofek menyebut bahwa, kapal tersebut nantinya disiagakan di Pelabuhan Manokwari sejak H-3 perayaan 1 abad situs Aitumeri untuk memobilisasi peserta dari sejumlah daerah menuju Wasior.

Pemerintah provinsi juga telah berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia guna memastikan kesiapan armada kapal ferry yang nantinya turut berpartisipasi mendukung kelancaran mobilisasi.

"Kalau kapal perintis banyak yang digunakan, dan sekarang kami sedang mendatanya," ucap Sabarofek.

Sebelumnya, Bupati Teluk Wondama Elysa Auri menyebut, panitia memprediksi tamu yang datang ke Wasior untuk mengikuti perayaan satu abad situs Aitumeri kurang lebih 15 ribu orang.

Persiapan pemerintah daerah, antara lain merenovasi dua wisma, sekolah, tempat ibadah, dan rumah warga di jalan utama menuju situs untuk menampung tamu dari luar Teluk Wondama.

Selain itu, kata dia, pemerintah kabupaten terus mempercepat perbaikan infrastruktur jalan perkotaan, pelabuhan, dan kawasan situs Aitumeri yang terletak di Kampung Miemi, Distrik Wasior.

Revitalisasi kawasan situs dilakukan bertahap yang meliputi, pembangunan gapura, penataan keliling, perluasan kawasan, renovasi rumah pendeta Is Kijne, pembangunan monumen dan tangga.

"Persiapan ini tidak hanya untuk perayaan 1 abad, tetapi perayaan memperingati 109 tahun Injil masuk ke Wondama," ucap Elysa.

Situs Aitumeiri merupakan cikal bakal peradaban baru bagi orang asli Papua, karena pada 25 Oktober 1925 sekolah formal pertama dibuka oleh misionaris asal Belanda Pendeta Is Kijne.

Sekolah yang didirikan Pendeta Is Kijne ketika menjalani misi pewartaan agama Kristen di Tanah Papua, kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan bagi orang asli Papua kala itu.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire