Pemerintah cepat respons kasus balita cacingan di Bengkulu

Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Linda Restaningrum menjenguk balita yang terinfeksi cacing di RSU Ummi Bengkulu. ANTARA/HO-Kemenko PMK
Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Linda Restaningrum menjenguk balita yang terinfeksi cacing di RSU Ummi Bengkulu. ANTARA/HO-Kemenko PMK
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Kementerian Kesehatan bergerak cepat menangani kasus balita cacingan yang menimpa dua balita di Desa Sungai Petai, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
"Kedua anak telah ditangani secara medis dan terus dipantau perkembangan kondisinya di rumah sakit," ujar Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Linda Restaningrum dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Saat mendapat informasi ada balita tersebut, Linda langsung menjenguk kedua pasien, Khairani Nur Sabrina (1 tahun 8 bulan) yang dirawat intensif di RSUD dr. M. Yunus, serta Aprilian (4 tahun) yang mendapat perawatan di RSU Ummi Bengkulu.
Diagnosa medis menunjukkan kondisi pasien terkait bronkopneumonia, anemia, gizi buruk, serta infeksi cacing Ascaris, dan sudah diberikan terapi obat serta perawatan intensif sesuai arahan dokter spesialis.
Linda menegaskan respon pemerintah tidak hanya sebatas aspek kesehatan, tetapi juga menyentuh akar persoalan di hulu tingkat keluarga dan lingkungan.
"Pemerintah pusat, pemerintah daerah dengan melibatkan Baznas segera berkolaborasi untuk bedah rumah dan perbaikan sanitasi. Selain itu BKKBN melalui program orang tua asuh telah mendapatkan orang tua asuh bagi kedua anak tersebut," ujar Asdep Linda.
Ia memastikan respons cepat pemerintah bukti keseriusan dalam memastikan kesehatan dan tumbuh kembang anak tetap terjamin.
Dengan penanganan lintas aspek yang cepat dan terpadu, diharapkan kasus serupa dapat dicegah, serta kualitas hidup masyarakat di daerah terus meningkat.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut lingkungan higienis yang menjadi kunci untuk mengatasi dan mencegah kasus bayi cacingan.
"Yang penting adalah higienis, harus terus kita sosialisasikan kepada masyarakat. Jadi masalah higienis ini akan menjadi masalah penting dan masalah gizi juga akan menjadi penting," kata Wamenkes.
Wamenkes Dante menjelaskan kejadian cacingan tersebut tidak secara spesifik langsung terjadi, tetapi bisa dari kebiasaan tidak sehat yang selama ini terjadi di lingkungan sang balita.