Pemkab Jayapura ajak warga jaga hutan sagu

Bupati Jayapura Yunus Wonda (jongkok kanan) menanam bibit pohon sagu di Kampung Babrongko, Distrik Ebungfao, pada Rabu 19/11/2025. ANTARA/Agustina Estevani Janggo
Bupati Jayapura Yunus Wonda (jongkok kanan) menanam bibit pohon sagu di Kampung Babrongko, Distrik Ebungfao, pada Rabu 19/11/2025. ANTARA/Agustina Estevani Janggo
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua mengajak seluruh masyarakat di wilayah pemerintahan setempat, untuk terus menjaga ekosistem hutan sagu, sebagai dapur pangan daerah.
Bupati Jayapura Yunus Wonda di Sentani, Kamis, mengatakan hutan sagu di daerah ini semakin terancam dengan meluasnya pengembangan pembangunan kawasan permukiman baru.
"Hutan sagu kita sudah tidak seluas dulu, di wilayah Grimenawa masih terjaga dan yang paling besar luasannya 1.600 hektare, itu Yoboi, Simporo, Babrongko atau Kampung YOSIBA, sebutan tiga kampung ini," katanya.
Menurut Yunus, Kampung YOSIBA mendapat perhatian khusus dari Kedutaan Besar Selandia Baru dan FAO dalam mengembangkan produksi pengolahan tanaman sagu, agar lebih efektif, efisien dan tepat guna.
"Kampung Yoboi dan Babrongko terlebih dahulu memiliki unit rumah produksi sagu, dan menyusul kita baru meletakkan batu pertama pembangunan rumah produksi untuk Kampung Simporo," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya mengapresiasi perhatian langsung dari Pemerintah Selandia Baru dan FAO bagi masyarakat adat pada tiga kampung tersebut, dan berharap hal ini berdampak positif bagi peningkatan ekonomi.
"Dengan hadirnya inovasi baru dalam mengolah sagu menggunakan mesin moderen dan media penyimpanan, maka masyarakat akan lebih efisien waktu pengerjaan dan hasilnya lebih maksimal," katanya lagi.
Dia menambahkan, Pemkab Jayapura telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2000 tentang pelestarian kawasan hutan sagu, yang menjadi landasan hukum yang sah untuk melindungi komoditas ini.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura, terkhusus yang memiliki hak atas hutan sagu agar mari kita jaga dan lestarikan untuk kepentingan keluarga, kampung dan daerah," ujarnya lagi.




