Pemkab Jayapura genjot pelestarian pangan tradisional

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua mendorong pelestarian pangan lokal melalui penyelenggaraan Festival Seribu Lilin dan Pameran UMKM di Kampung Benyom 1, Distrik Nimbokrang.

Bupati Jayapura Yunus Wonda melalui rilis di Sentani, Jumat, mengatakan kegiatan ini menjadi ruang penting bagi masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperkenalkan potensi pangan khas daerah yang mulai jarang ditemui.

"Kami ingin pangan lokal tidak hanya dikenal sebagai makanan tradisional, tetapi juga bernilai ekonomi dan bisa masuk ke pasar moderen," katanya.

Dia menjelaskan pemerintah daerah berkomitmen menjaga keberlanjutan pangan lokal seperti sayur lilin (saccharum edule) dan hasil bumi lainnya yang menjadi identitas masyarakat di wilayah Lembah Grimenawa.

Festival dengan tema 'Dukung Bisnis Lokal, Bangun sa Depan Berkelanjutan' ini, menampilkan berbagai produk unggulan daerah, termasuk olahan pangan khas yang dihasilkan masyarakat dari berbagai distrik di Kabupaten Jayapura.

Dia menjelaskan salah satu perhatian pengunjung, yakni gerai UMKM dari Distrik Gresi Selatan yang menampilkan berbagai olahan berbahan dasar sayur lilin, tanaman khas Lembah Grimenawa yang kaya gizi dan beragam jenisnya.

"Keikutsertaan UMKM di Lembah Grimenawa di festival ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkenalkan keanekaragaman sayur lilin dan cara pengolahannya ke masyarakat luas," katanya.

Pelaku UMKM dari Distrik Gresi Selatan, Elisabeth, mengatakan masih banyak orang yang belum tahu bahwa sayur lilin terdiri atas beberapa jenis dengan nama yang berbeda-beda.

"Kami berharap pemerintah terus mendukung pelestarian tanaman lokal agar dapat dikembangkan menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat di Kabupaten Jayapura," katanya.