Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pengamat: Bandar cemas usai Prabowo hadiri pemusnahan narkoba

Pengamat: Bandar cemas usai Prabowo hadiri pemusnahan narkoba
X

Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menunjukkan barang bukti narkoba yang akan dimusnahkan di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Presiden Prabowo Subianto memimpin pemusnahan barang bukti narkoba sebanyak 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun yang diamankan Polri sejak Oktober 2024 hingga Oktober 2025. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai para bandar narkoba akan merasa ketar-ketir setelah melihat Presiden Prabowo Subianto yang turun langsung dalam pemusnahan barang bukti narkoba.

“Menurut saya, kehadiran Presiden Prabowo Subianto di acara pemusnahan barang bukti narkoba bisa dibaca sebagai keseriusan dan pembuktian komitmen beliau dalam melawan ganasnya penyalahgunaan narkoba di Indonesia,” kata Iwan di Jakarta, Kamis.

Dia menilai kehadiran Prabowo dalam kegiatan tersebut adalah pesan kuat kepada publik bahwa negara tidak akan berdiam diri menghadapi kejahatan narkotika.

Hal itu menurut dia menjadi simbol satu tahun pemerintahan yang tidak hanya berbicara soal kebijakan, tapi membuktikan tindakan nyata untuk melindungi rakyat dari ancaman narkoba yang menggerogoti masa depan bangsa.

Sejak awal pemerintahannya, dia memandang Prabowo telah menunjukkan gaya kepemimpinan yang tidak hanya memberi instruksi dari belakang meja, tetapi turun langsung untuk memastikan pesan moral dan politiknya tersampaikan kuat ke masyarakat.

“Presiden ingin memberi sinyal tegas bahwa beliau akan berdiri paling depan dalam perang melawan narkoba. Ini bukan isu hukum semata, tapi juga perjuangan moral, menyelamatkan masa depan generasi Indonesia,” katanya.

Selain itu, dia menilai bahwa agenda pemusnahan itu menggambarkan keberhasilan nyata pemerintahan Prabowo–Gibran dalam tahun pertamanya. Karena dalam waktu setahun, Polri menyita lebih dari 214 ton narkoba senilai hampir Rp30 triliun dan menangkap 65 ribu tersangka. Angka ini menunjukkan dampak kebijakan yang konkret.

Selain perang melawan narkoba, dia juga menyinggung keberanian Presiden dalam menindak berbagai kasus besar lain, mulai dari korupsi Pertamina, tambang ilegal, hingga penyitaan ribuan hektare lahan sawit tanpa izin.

"Semua itu menunjukkan satu pola kepemimpinan berani, disiplin, dan berpihak kepada rakyat. Kalau ini terus dijaga, ke depan Indonesia akan punya arah pemerintahan yang kuat, bukan hanya dalam keamanan, tapi juga dalam moralitas dan ketegasan hukum,” katanya.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire