Top
Begin typing your search above and press return to search.

Perajin krey sawit di Lebak dorong perputaran uang miliaran rupiah

Perajin krey sawit di Lebak dorong perputaran uang miliaran rupiah
X

Produksi krey pelapah kelapa sawit di Kabupaten Lebak, Banten dapat menumbuhkan pendapatan ekonomi masyarakat. ANTARA/Mansyur

Keberadaan perajin krey atau tirai dan sapu lidi yang terbuat dari pelapah kelapa sawit di Lebak berhasil mendorong perputaran uang yang mampu menembus angka miliaran rupiah.

Perajin krey dan sapu lidi dari pelapah kelapa sawit di Kabupaten Lebak, Banten dengan perputaran uang menembus miliaran rupiah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di daerah itu.

"Kita mengapresiasi perajin krey dan sapu lidi pelapah sawit mampu menumbuhkan ekonomi keluarga," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suangsa di Lebak, Minggu.

Pemerintah daerah mendorong masyarakat yang lokasinya berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit dapat memproduksi aneka kerajinan, seperti krey dan sapu lidi.

Permintaan krey dan sapu lidi relatif tinggi ke berbagai daerah di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Penggunaan krey biasanya untuk menghindari terik sinar matahari juga cipratan air hujan yang umumnya dipasang di teras rumah maupun rumah makan.

Sedangkan, sapu lidi untuk menyapu kebersihan halaman rumah hingga ruas jalan.

Saat ini, jumlah pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) krey dan sapu lidi sekitar 500 unit usaha dan penghasilan mereka rata -rata Rp3 juta per bulan maka bisa menghasilkan perputaran uang Rp1,5 miliar per bulan.

"Kita meyakini pendapatan sebesar itu, dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan bisa menghapus kemiskinan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pelaku UMKM kerajinan krey dan sapu lidi itu tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya Rangkasbitung, Maja, Cimarga, Cileles, Banjarsari dan Leuwidamar.

Sebab, di daerah itu terdapat perkebunan kelapa sawit milik BUMN yakni PTPN III Cisalak Baru dan milik masyarakat.

Produksi krey dan sapu lidi itu ditampung oleh pengepul dengan harga krey Rp30 ribu/lembar dan sapu lidi Rp1.000/satuan.

"Semua produksi kerajinan masyarakat itu dijual ke luar daerah," katanya.

Mulyadi (55) dan Sa'adah (50) pasangan suami isteri warga Kampung Cihiyang Desa Rangkasbitung Timur mengatakan, pihaknya sudah berjalan selama 15 tahun menggeluti usaha kerajinan krey kini kehidupan ekonomi keluarga relatif baik, dibandingkan usaha sebelumnya sebagai buruh bangunan.

Pendapatan ekonomi keluarga rata-rata Rp3 juta per bulan dari usaha kerajinan krey itu yang ditampung pengepul Rp30 ribu per lembar dan sehari bisa memproduksi antara tiga sampai empat lembar.

"Kami merasa senang dengan pendapatan kerajinan itu, selain bisa menyekolahkan dua anaknya di SMP dan SMA juga memenuhi ketersediaan pangan keluarga," kata Mulyadi.

Toto (55) seorang pengepul mengaku dirinya menampung krey dan sapu lidi dari binaanya yang tergabung dalam paguyuban sebanyak 150 perajin.

Ia menampung produksi krey dan setiap hari sekitar 200 lembar krey dipasarkan ke sejumlah pedagang pelanggan di Banten, Jakarta dan Jawa Barat dengan harga Rp 40 ribu per lembar.

"Kami menampung produksi krey itu dari perajin sekitar Desa Rangkasbitung Timur," katanya menjelaskan.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire