Top
Begin typing your search above and press return to search.

PMB PTKIN 2026 resmi diluncurkan, Menag tegaskan kampus inklusif difabel

PMB PTKIN 2026 resmi diluncurkan, Menag tegaskan kampus inklusif difabel
X

Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan tahapan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) Tahun 2026 di Hotel Vertu Harmoni, Jakarta, Senin (22/12/2025). Foto : Radio Elshinta Hutomo Budi

Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi meluncurkan tahapan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) Tahun 2026 di Hotel Vertu Harmoni, Jakarta, Senin (22/12/2025).

Tahun 2026, PMB PTKIN mengusung tema besar "Pendidikan Islam Ramah Difabel" sebagai komitmen nyata menghadirkan akses pendidikan tinggi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa seluruh PTKIN di Indonesia harus menjadi institusi yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas. Ia menyatakan bahwa keadilan akses pendidikan adalah bagian dari implementasi nilai-nilai agama.

"PTKIN bukan hanya milik mereka yang berprestasi secara akademik, tapi milik seluruh anak bangsa tanpa terkecuali. Tahun 2026 ini, kita mempertegas bahwa tidak boleh ada calon mahasiswa yang terhambat mimpinya hanya karena keterbatasan fisik. Semangat inklusivitas ini adalah manifestasi dari nilai-nilai Islam yang memanusiakan manusia," ujarnya saat memberikan sambutan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan, tetapi juga sarana evaluasi untuk meningkatkan kualitas lulusan di masa depan.

“Setiap tahun kita lakukan ini, tapi ada masanya untuk evaluasi. Kita ukur kelebihan dan kelemahan agar ke depan kita bisa bekerja lebih produktif dan mencetak lulusan yang terbaik,” ujarnya.

Menag menegaskan bahwa sekolah-sekolah di bawah Kementerian Agama, termasuk madrasah dan sekolah kejuruan, memiliki peluang besar untuk melanjutkan pendidikan ke UIN dan PTKIN lainnya. Bahkan, lulusan tersebut juga memiliki kesempatan melanjutkan studi ke perguruan tinggi umum maupun luar negeri.

Ia menyoroti keterbatasan anggaran pendidikan madrasah dibandingkan pendidikan umum maupun swasta, namun menilai terdapat “keajaiban” dalam sistem pendidikan Kementerian Agama.

“Secara dana kita tertinggal, tapi saat tamat SMA justru meloncati mereka. Sampai hari ini, Madrasah Aliyah Insan Cendekia belum terkalahkan oleh lembaga pendidikan unggulan mana pun di Indonesia,” katanya.

Menag berharap Madrasah Aliyah Insan Cendekia yang tersebar hampir di setiap provinsi dapat berkembang secara paralel melalui akselerasi dan peningkatan intensitas pembelajaran guna menciptakan produktivitas mahasiswa di masa depan.

Selain aspek akademik, Nasaruddin menekankan pentingnya moralitas dalam pendidikan Islam. Menurutnya, PTKIN di bawah Kementerian Agama berorientasi mencetak cendekiawan, bukan sekadar ilmuwan atau intelektual.

“Ilmuwan menguasai ilmunya tapi belum tentu mengamalkan. Intelektual mengamalkan secara personal, tapi dampaknya belum tentu ke masyarakat. Cendekiawan menguasai, mengamalkan, dan berdampak bagi masyarakat,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menegaskan komitmen Kementerian Agama terhadap inklusivitas pendidikan bagi penyandang disabilitas. Ia menyebut setiap satuan pendidikan di bawah Kemenag memiliki fasilitas dan program khusus bagi difabel, termasuk penyediaan Al Quran Braille dan Al Quran Isyarat bagi penyandang tunarungu.

“Kita yang pertama di dunia menciptakan Al Quran Isyarat agar tunarungu bisa membaca Al Quran dengan baik,” ujarnya.

Ia menambahkan Kementerian Agama juga memastikan pendidikan Islam tetap memberikan keberpihakan kepada kelompok rentan.

“Pendidikan Islam akan selalu memberi keberpihakan kepada kaum yang lemah, dan itu menjadi komitmen kami,” tutup Menag.

Senada dengan Menteri Agama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno menjelaskan bahwa transformasi sistem seleksi tahun ini dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan calon mahasiswa berkebutuhan khusus sejak tahap awal pendaftaran.

"Kami melakukan transformasi pada sistem SPAN dan UM-PTKIN melalui pengenalan Sistem Pemetaan Disabilitas dan Sistem Rekomendasi Peminatan. Tujuannya agar pihak kampus dapat menyiapkan skema pendampingan yang tepat sejak dini, sehingga mahasiswa difabel dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan optimal," jelas Prof. Amin.

Jalur dan Jadwal Seleksi

PMB PTKIN 2026 terbagi dalam dua jalur utama:

Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN)

Jalur tanpa ujian tulis yang berbasis prestasi akademik dan non-akademik

Pengisian PDSS (Sekolah): 5 Januari – 7 Februari 2026

Pendaftaran Siswa: 11 – 28 Februari 2026

Pengumuman Hasil: 7 April 2026

Catatan: Penilaian kini turut mempertimbangkan variabel Tes Kompetensi Akademik (TKA) guna meningkatkan objektivitas.

Ujian Masuk (UM-PTKIN)

Jalur seleksi melalui ujian berbasis teknologi Sistem Seleksi Elektronik (SSE):

Masa Pendaftaran: 13 April – 30 Mei 2026

Pelaksanaan Ujian (SSE): 8 – 14 Juni 2026

Pengumuman Hasil: 30 Juni 2026

Inovasi: Perangkat SSE telah diperbarui dengan fitur aksesibilitas yang ditingkatkan bagi peserta disabilitas.

Materi ujian pada jalur UM-PTKIN 2026 tetap mengedepankan kualitas intelektual dan karakter dengan fokus pada empat pilar utama: Penalaran Akademik, Penalaran Matematika, Literasi Membaca, dan Literasi Ajaran Islam.

Khusus untuk Literasi Ajaran Islam. Instrumen seleksi dirancang secara komprehensif tidak hanya untuk memetakan keunggulan akademik, tapi juga untuk mengukur literasi ajaran Islam yang moderat serta karakter inklusif calon mahasiswa.

UM-PTKIN juga juga mencari pribadi yang mampu merangkul keberagaman sebagai kekuatan, serta memiliki visi transformatif untuk menghadirkan solusi nyata yang berdampak serta peduli terhadap isu-isu ekoteologi.

Melalui integrasi sistem yang ketat dan keberpihakan terhadap kaum difabel, Kemenag berharap PMB PTKIN 2026 dapat melahirkan generasi intelektual Muslim yang unggul, berkarakter, dan memiliki empati sosial yang tinggi.

Hutomo Budi

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire