Polisi buru pelaku penipuan Rp58 juta di Kebon Jeruk

Ilustrasi - Uang. ANTARA/Frislidia. (2)
Ilustrasi - Uang. ANTARA/Frislidia. (2)
Kepolisian memburu dua pria komplotan penipu yang merugikan korban hingga Rp58 juta di Jalan Panjang Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda menyebutkan dalam insiden yang terjadi pada Minggu (28/9), pelaku mengambil sejumlah barang milik korban berinisial MBA (25).
"Dugaan kami sementara dia ditipu. Barang-barang yang diambil menurut keterangan dari korban ada satu unit handphone (telepon seluler), satu unit laptop, dan satu unit sepeda motor. Saat ini masih dalam proses penyelidikan, dan kerugian sekitar Rp50-an juta," kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dia menuturkan korban tersebut telah membuat laporan di Polsek Kebon Jeruk.
"Setelah kami terima laporannya kemarin, Selasa (30/9), kita langsung selidiki kejadiannya, ternyata itu terjadi pada hari Minggu (28/9)," ujar Ganda.
Pihaknya juga telah memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di lokasi untuk kebutuhan penyelidikan.
"Setelah melakukan sisir TKP, kami mengambil bukti CCTV untuk penyelidikan dalam mencari pelakunya," imbuh Ganda.
Dalam penjelasan korban yang disebarkan melalui media sosial pribadinya, ia menjelaskan kedua orang pelaku itu bersekongkol untuk mengambil barang miliknya.
Pelaku pertama mengenakan pakaian religius dan memberhentikan korban di tengah Jalan Panjang Raya. Pelaku juga mengajak korban berbincang.
Perbincangan itu cukup panjang hingga sampai ke topik mengenai orang tua. Pelaku menasihati korban agar menghormati kedua orang tuanya.
Pelaku bahkan meminta korban bersedekah sebesar Rp2 ribu untuk membayar kesalahannya kepada orang tua.
"Setelah gua dinasihatin tentang orang tua gua, akhirnya gua disuruh sodaqoh sama si bapak tua ini katanya “kalian pada punya uang Rp2.000 enggak". Gua bilang "ada pa"," tulis korban.
Di lokasi tersebut, terdapat pula pengemudi ojek online (ojol) yang juga diajak untuk bersedekah. Namun korban tidak mengethaui jika pengemudi ojol itu merupakan adalah rekan pelaku.
"Terus dia bilang kalau bersodaqoh itu harus bersih dulu dari harta dunia. Terus gua sama ojolnya disuruh ganti-gantian bersodaqoh ke mushola yang ada di seberang jalan," tulis korban.
Saat korban memasuki mushola, kedua pelaku itu pun membawa kabur barang-barang yang dititipkan oleh korban.
"Giliran gua buat ke seberang bersodaqoh dan gua titipin barang-barang gua ke ojol itu di situ. Sambil jalan, perasaan gua bimbang enggak jelas, tapi raga gua kaya jalan aja. Sampai akhirnya pas gua benar-benar sadar pas abis gua sodaqoh, di belakang gua ada klakson motor kenceng dan gua lari liat ke seberang, semua barang-barang gua udah enggak ada, dibawa kedua orang itu. Ternyata dia berdua komplotan hipnotis," pungkas korban.