Top
Begin typing your search above and press return to search.

Polisi dalami kebakaran Terra Drone, 8 orang diperiksa sebagai saksi

Polisi dalami kebakaran Terra Drone, 8 orang diperiksa sebagai saksi
X

Polisi melakukan olah TKP dan membentangkan garis polisi pasca kejadian kebakaran Gedung Terra Drone, Kemayoran Jakarta yang menyebabkan 22 korban jiwa, Rabu (10/12/25). Foto : Radio Elshinta ME Sudiono

Polres Metro Jakarta Pusat terus mendalami penyebab kebakaran hebat yang menewaskan 22 pegawai di Gedung Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat. Polisi telah memeriksa delapan saksi terkait, termasuk pengelola gedung, pekerja internal, serta pihak yang berkaitan dengan operasional bangunan tersebut.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Budi Prasetya, menyampaikan bahwa penyelidikan masih berjalan dan identitas seluruh saksi berada di tingkat penyidik.

“Sejauh ini kurang lebih ada delapan orang yang kami mintai keterangan. Mereka dari pihak pengelola gedung, pihak terkait lainnya, termasuk saksi internal,“ ujar Budi dalam wawancara di Edisi Sore Radio Elshinta Rabu (10/12/2025).

Hasil pemeriksaan saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara menunjukkan api pertama kali muncul di lantai satu, tepatnya di ruang penyimpanan sparepart dan baterai drone.

“Informasi awal menyebut salah satu baterai drone terjatuh dan memicu percikan api, yang disusul suara ledakan kecil. Ini konsisten dengan karakteristik baterai litium yang sangat sensitif terhadap benturan,” jelas Budi.

Meski demikian, polisi menegaskan bahwa kesimpulan penyebab pasti kebakaran belum ditetapkan dan olah TKP masih berlanjut bersama Puslabfor.

Gedung tujuh lantai tanpa pintu darurat

Salah satu temuan yang menjadi sorotan penyidik adalah minimnya jalur evakuasi. Gedung tujuh lantai itu ternyata hanya memiliki satu pintu keluar yang efektif dan tidak dilengkapi pintu darurat.

“Gedung hanya memiliki satu jalur keluar yang efektif dan tidak memiliki pintu darurat. Ini yang diduga membuat korban sulit menyelamatkan diri,” kata Budi.

Lift tersedia, namun tidak ada tangga darurat sebagaimana standar keselamatan bangunan perkantoran.

Polisi juga masih menelusuri apakah kelengkapan bangunan tersebut sesuai dengan perizinan serta standar fungsi gedung, terutama karena gedung itu menyimpan material yang mudah terbakar.

Dalam olah TKP, polisi menemukan sejumlah tabung alat pemadam api ringan (APAR) yang telah digunakan, tetapi ikut terbakar.

“Gedung memiliki APAR, tetapi keterangan saksi menyebut akses untuk menjangkaunya sulit,” tambah Budi.

Polisi memastikan akan memanggil pihak lain yang relevan, termasuk pemilik gedung, untuk mengungkap ada tidaknya unsur kelalaian dalam insiden yang merenggut puluhan nyawa tersebut.

“Kami serius mengusut apakah ada pihak yang harus bertanggung jawab. Pemeriksaan akan dikembangkan,” tegasnya. (nak)

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire