Presiden akui praktik korupsi sudah memprihatinkan
Presiden optimis Indonesia memiliki fondasi kuat untuk menjadi bangsa yang maju

Presiden Prabowo menghadiri Penutupan Munas VI Partai Keadilan Sejahtera di, Jakarta, Senin, (29/9/2025). Foto : Biro Pers Setpres
Presiden Prabowo menghadiri Penutupan Munas VI Partai Keadilan Sejahtera di, Jakarta, Senin, (29/9/2025). Foto : Biro Pers Setpres
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme bahwa Indonesia memiliki fondasi kuat untuk terus berdiri dan berkembang menjadi bangsa yang maju. Kepala Negara menjelaskan bahwa dalam 80 tahun perjalanan, Indonesia telah melalui pasang surut, termasuk perang ideologi dan berbagai tantangan besar, namun tetap utuh dan semakin kuat.
“Alhamdulillah kita sekarang utuh, kita sekarang kuat, kita sekarang masih berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita mengerti banyak kekurangan antara lain, kita tidak bisa pungkiri korupsi masih sangat berlaku di bangsa kita,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya pada Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Presiden juga menjelaskan bahwa ukuran sebuah negara berhasil adalah ketika seluruh rakyat dapat hidup dalam kecukupan dan merasakan kemakmuran. Menurut Kepala Negara, inilah tujuan utama yang harus diperjuangkan oleh seluruh pemimpin dan penyelenggara negara.
"Tentunya kita ingin jadi negara yang berhasil sebagaimana dikatakan tadi oleh Presiden PKS, negara yang berhasil adalah negara di mana semua rakyat bisa hidup dalam kecukupan, kemakmuran dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, itu tujuan kita," tambah Presiden.
Ia menegaskan kembali amanat konstitusi dan pesan para pendiri bangsa bahwa kekayaan alam Indonesia harus sepenuhnya dikuasai oleh negara untuk kepentingan rakyat. Kepala Negara menekankan, hanya dengan menjalankan perintah tersebut, masa depan generasi penerus bangsa dapat terjaga.
“Tapi saya katakan bahwa perintah undang-undang dasar, perintah pendiri-pendiri bangsa kita adalah bahwa bumi dan air, dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemampuan rakyat," pungkasnya.
Sri Lestari