Progres pembangunan akses Tol Bitung capai 80 persen

Direktur Eksekutif Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu sedang menjelaskan mengenai progress pembangunan akses tol di Km 25 Bitung kepada media di kawasan Paramount Petals Curug didampingi Cok Putra Tri Utama selaku Direktur Eksekutif Project Management Paramount Land (kanan). ANTARA/Irfan
Direktur Eksekutif Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu sedang menjelaskan mengenai progress pembangunan akses tol di Km 25 Bitung kepada media di kawasan Paramount Petals Curug didampingi Cok Putra Tri Utama selaku Direktur Eksekutif Project Management Paramount Land (kanan). ANTARA/Irfan
Pembangunan akses tol di Km 25 Bitung, ruas Jakarta-Merak oleh pengembang perumahan telah mencapai 80 persen dengan target rampung pada Desember 2025 dan dilanjutkan uji layak fungsi (ULF) dan uji layak operasi (ULO).
"Progres pembangunan akses tol Km 25 hingga Agustus kemarin sudah 80 persen dan sudah kami laporkan ke pihak terkait mulai dari Jasa Marga, Kementerian Perhubungan dan lainnya. Kini, kita masuki tahap penyelesaian sisanya," kata Direktur Eksekutif Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu di Tangerang, Sabtu.
Henry mengatakan sejumlah pekerjaan yang telah selesai di antaranya pekerjaan struktur jalan bulevard utara, akses gerbang tol Bitung 3, pond akses tol, struktur jembatan, flyover, ramp on/off dan lapisan utama beton jalan tol.
"Kita optimis sisa tiga bulan mulai September hingga Desember, pekerjaan dapat selesai. Setelah itu kita masuki uji kelayakan oleh banyak pihak dari Kemenhub, Kementerian PU, Jasa Marga dan kepolisian," ujarnya.
Cok Putra Tri Utama, selaku Direktur Eksekutif Project Management Paramount Land, menambahkan sejak dilakukan awal pembangunan pada Juli 2024, pembangunan akses tol ini bukan hanya untuk pemukiman kawasan saja tetapi juga mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Arteri Bitung hingga 15 persen.
"Untuk kepastian kapan beroperasinya, kita harap di semester satu 2026 sudah bisa karena ketentuan itu diberikan pihak berwenang yakni pemerintah dan kepolisian," ujarnya.
Berdasarkan data Jasa Marga, jumlah kendaraan yang keluar melalui Gerbang Tol Bitung I sebanyak 19.000 kendaraan dan Gerbang Tol Bitung 20.000 kendaraan per hari. Kehadiran akses tol langsung Km 25 Jakarta-Merak nantinya bisa mengurangi beban kendaraan di Jalan Arteri Bitung mencapai 10-15 persen.
Camat Curug Arif Rachman Hakim menambahkan keberadaan akses tol langsung Km 25 Jakarta-Merak ini tidak hanya berdampak pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga memberikan efek domino pada sektor ekonomi lokal.
"Kini warga Curug dan sekitarnya lebih mudah mengakses pusat-pusat aktivitas ekonomi. Ini mendorong pertumbuhan usaha kecil dan mempermudah distribusi barang dan jasa," kata Arif saat dihubungi.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan koridor barat Jakarta adalah Jakarta masa depan yang memiliki prospek investasi tinggi, aksesibilitas mudah, dan lingkungan yang masih bersih dan nyaman.
"Dalam konteks investasi, koridor barat memiliki berbagai keunggulan. Di samping harga rumah yang relatif terjangkau, nilai investasi yang terus meningkat," katanya.