Top
Begin typing your search above and press return to search.

Publik keluhkan mangkraknya Terminal Kalijaya Cikarang

Publik keluhkan mangkraknya Terminal Kalijaya Cikarang
X

Kondisi terkini Terminal Kalijaya di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.

Proyek mangkrak pembangunan Terminal Kalijaya di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi senilai Rp56 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat dikeluhkan publik mulai dari warga sekitar hingga para penumpang.

Proyek pembangunan yang dimulai sejak beberapa tahun lalu itu hingga kini tak kunjung tuntas bahkan terhenti hampir setahun terakhir, meninggalkan bangunan setengah jadi yang tidak difungsikan.

"Terminal Kalijaya sekarang panas banget, kumuh, seperti tidak terurus sejak pembangunan mangkrak," kata warga setempat Rizki Pangestu (27) di lokasi, Rabu.

Dia mengatakan kondisi itu juga berdampak pada aktivitas perekonomian di sekitar area terminal yang sebelumnya ramai dijadikan tempat singgah para pedagang kecil untuk mencari penghidupan.

Rizki meminta otoritas terkait untuk segera melanjutkan kegiatan pembangunan hingga tuntas agar Terminal Kalijaya yang selama ini dikenal sebagai titik pemberangkatan maupun kedatangan angkutan darat terbesar di Kabupaten Bekasi kembali ramai dan menjadi pusat berkumpul pengguna moda transportasi publik.

Warga asal Tasikmalaya Sherly Novita (25) turut mengeluhkan Kondisi Terminal Kalijaya Cikarang. Sebagai penumpang tetap di terminal itu mengaku miris melihat kondisi terminal saat ini.

"Saya bekerja di sini tapi dua minggu atau sebulan sekali pas weekend biasanya pulang ke Tasik dan pasti melalui terminal ini karena dekat dengan kontrakan. Tapi sekarang fasilitas di sini mengecewakan, tidak ada tempat tunggu dan panas sekali. Kalau bisa segera diperbaiki jangan seperti gedung kosong begini," ucapnya.

Mengacu data otoritas terkait, pembangunan terminal dilakukan bertahap melalui skema multiyears sejak beberapa tahun terakhir dengan pagu belasan hingga puluhan miliar rupiah setahun. Pada tahap lanjutan terkini senilai Rp22 miliar justru mangkrak dan berujung pemutusan kontrak kepada kontraktor pelaksana pekerjaan.

"Karena ada wanprestasi dari pihak rekanan pelaksana kegiatan, akhirnya dianggarkan lagi lewat pergeseran. Tahun ini kami senilai Rp14,9 miliar dengan target selesai dalam 95 hari kerja," kata Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pembangunan Terminal Kalijaya Surya Direja.

Menurut dia Terminal Kalijaya semula dirancang sebagai smart terminal yang terintegrasi dengan ruang publik dan layanan hotel. Namun, pemangkasan anggaran dan keterlambatan pekerjaan membuat desain awal direvisi berkali-kali.

"Banyak yang tidak sesuai dengan konsep awal. Tahun ini harus selesai, meski dengan memangkas beberapa bangunan," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Muhamad Rohadi menegaskan pihaknya terus mendorong percepatan penyelesaian proyek mengingat keberadaan Terminal Kalijaya vital bagi masyarakat serta berada pada lintasan Jalur Pantura yang padat dan strategis.

"Terminal ini seharusnya selesai tahun 2024, tapi tertunda. Tahun ini dianggarkan lagi Rp14 miliar. Insya Allah awal Oktober kontraktor mulai bekerja dan Desember selesai. Terminal B ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kami minta masyarakat dan media ikut mengawal agar pengerjaan kali ini tidak lagi gagal," katanya.

Hasil pantauan di lokasi menemukan sejumlah penumpang masih harus menunggu bus di area terbuka tanpa fasilitas memadai. Bangunan terminal yang berdiri setengah jadi lebih menyerupai gedung kosong dibandingkan terminal modern.

Proyek ini sudah menghabiskan miliaran rupiah namun manfaatnya belum dirasakan warga. Risiko mangkrak kembali terbuka bila tender cepat yang tengah berjalan tidak sesuai target. Sementara publik menunggu bukti pembangunan Terminal Kalijaya yang dijanjikan tuntas akhir tahun ini.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire