Sapi perah Australia bantu program pangan nasional

Country Manager NACC Indonesia Iqbal Siregar bersama sapi perah asal Australia tiba di pelabuhan usai menempuh perjalanan laut menuju Indonesia.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Country Manager NACC Indonesia Iqbal Siregar bersama sapi perah asal Australia tiba di pelabuhan usai menempuh perjalanan laut menuju Indonesia.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Sapi perah asal Australia tiba di Indonesia untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo Subianto memperkuat ketahanan pangan, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat.
"Ini sebagai salah satu upaya meningkatkan populasi ternak sapi perah di Indonesia," kata Managing Director NACC (North Australian Cattle Company) Ashley James, dalam keterangannya yang diterima di Bekasi, Rabu.
Dia menyatakan NACC sebagai salah satu eksportir sapi perah terbaik dari Australia berkomitmen untuk menghadirkan sapi perah berkualitas tinggi bagi peternak di Indonesia.
Ia menyatakan keyakinan terhadap keberhasilan program ini terlebih PT Asli Juara Indonesia selaku pemilik sapi perah tersebut juga telah menyambut dengan penuh optimisme.
"Kami percaya langkah yang dicanangkan Presiden Prabowo merupakan arah yang tepat. Dengan kualitas sapi yang mumpuni dan semangat para peternak di Indonesia, program ini akan berjalan dengan baik sekaligus mampu memperkuat gizi anak-anak bangsa," katanya.
Country Manager NACC Indonesia Iqbal Siregar menekankan bahwa manfaat program ini tidak hanya terbatas pada produksi susu, melainkan juga memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional.
"Dengan memelihara sapi perah, terbuka banyak peluang ekonomi mulai dari lapangan kerja baru, penyediaan pakan, transportasi ternak hingga produk-produk turunan lain. Ini adalah dampak positif yang sangat luas," katanya.
Dengan kolaborasi erat antara Indonesia dan Australia, NACC optimisme program pengembangan sapi perah ini akan terus berjalan lancar tanpa hambatan sekaligus menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional dan mendukung cita-cita Presiden Prabowo.
"NACC berdiri sejak tahun 1980 dan sudah menjadi salah satu eksportir ternak terbesar dan paling berpengalaman di Australia. Dengan standar kualitas tinggi dan komitmen pada kesejahteraan hewan, NACC menjadi mitra strategis bagi berbagai negara dalam penyediaan sapi potong dan sapi perah berkualitas termasuk di Indonesia," katanya.
Kementerian Pertanian mencatat sebanyak 40.500 ekor sapi perah dan pedaging impor sudah masuk ke Indonesia melalui skema investasi.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebut langkah ini sebagai bagian dari target 150 ribu ekor sapi yang disiapkan untuk mendukung program ketahanan pangan sekaligus Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Untuk sapi pedaging dan sapi perah, kita ingin tidak lagi menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), tapi dengan mengundang investasi untuk peternakan daging dan susu kita," kata Sudaryono.