Seleksi PPIH 2026 resmi dibuka, pendaftar tembus 11.349 orang
Seleksi PPIH Arab Saudi 2026 resmi dibuka dengan 11.349 pendaftar. Kemenag siapkan petugas haji profesional untuk layani jemaah tahun depan.

Elshinta/ Bhery Hamzah
Elshinta/ Bhery Hamzah
Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia resmi memulai seleksi Calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tingkat pusat untuk musim haji 1447 Hijriah atau 2026 Masehi. Seleksi tersebut dilaksanakan pada Kamis, 18 Desember 2025, di aula Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Direktur Jenderal Bina Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Haji dan Umrah, Dr. Puji Raharjo, mengatakan bahwa seleksi ini merupakan bagian penting dalam menyiapkan petugas haji yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan jemaah.
“Seleksi ini bertujuan untuk menjaring dan menetapkan calon petugas PPIH Arab Saudi yang kompeten, berdedikasi, serta mampu memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah haji Indonesia,” ujar Puji Raharjo saat menyampaikan laporan pada pembukaan seleksi, Kamis pagi.
Ia menjelaskan, pelaksanaan seleksi PPIH tingkat pusat tahun ini berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, serta Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2025 tentang Kementerian Haji dan Umrah.
Menurut Puji Raharjo, antusiasme masyarakat untuk menjadi petugas haji tahun ini sangat tinggi. Tercatat sebanyak 11.349 orang mendaftar melalui sistem seleksi PPIH tingkat pusat, yang disebutnya sebagai jumlah pendaftar terbanyak sepanjang sejarah.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.803 peserta dinyatakan lolos verifikasi awal, sementara 4.546 peserta tidak memenuhi persyaratan administrasi. Selanjutnya, sebanyak 6.227 orang melengkapi dan mengirimkan berkas, dan setelah proses verifikasi lanjutan, 5.201 peserta dinyatakan lolos dan berhak mengikuti seleksi hari ini,” jelasnya.
Karena jumlah peserta yang besar, pelaksanaan seleksi pada Kamis, 18 Desember 2025, dibagi ke dalam dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang. Untuk menjamin objektivitas dan transparansi, panitia juga membentuk tim pengawas khusus agar seluruh tahapan seleksi berjalan tertib, akuntabel, dan bebas dari intervensi. Seluruh pembiayaan kegiatan seleksi bersumber dari DIPA Kementerian Haji dan Umrah.
Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf dalam sambutannya menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji 1447 Hijriah atau 2026 Masehi akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks, sehingga membutuhkan petugas haji dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
“Keberhasilan penyelenggaraan haji sangat ditentukan oleh petugasnya. Kami membutuhkan petugas yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual, dengan mental pelayanan sebagai khadimul hujjaj,” kata Menteri Irfan Yusuf.
Ia juga menegaskan komitmen Kementerian Haji dan Umrah untuk menjaga proses seleksi tetap bersih dan sesuai aturan.
“Seleksi ini harus berjalan dengan baik dan bersih. Tidak boleh ada permainan, baik dari panitia maupun peserta,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Menteri Haji dan Umrah secara resmi membuka seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat dengan harapan seluruh peserta dapat mengikuti proses seleksi secara jujur dan bertanggung jawab.
“Melayani jemaah haji bukan sekadar pekerjaan, tetapi merupakan ibadah yang luar biasa,” pungkasnya.
Bhery Hamzah




