Top
Begin typing your search above and press return to search.

Silaturahmi alumni Pangudi Luhur di terowongan Katedral-Istiqlal

Alumni SMA Pangudi Luhur gelar silaturahmi di Terowongan Katedral-Istiqlal dengan simbol 4 kunci persaudaraan, wujudkan toleransi nyata dalam keberagaman.

Jakarta, 21 Oktober 2025 - Ikatan Alumni SMA Pangudi Luhur Jakarta menggelar kegiatan silaturahmi di Terowongan Silaturahmi yang merupakan terowongan penghubung antara Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.

Kegiatan bertajuk “Empat Kunci, Satu Pintu Persaudaraan” ini menjadi bagian dari program Road to Lustrum XII, yang puncaknya akan digelar pada 15 November 2025 di kompleks SMA Pangudi Luhur, Brawijaya, Jakarta Selatan, dengan tema besar “Bikin Geter”. Persaudaraan atau yang sering disebut “brotherhood” di kalangan peserta didik dan alumni SMA Pangudi Luhur begitu melekat bahkan merupakan identitas. Hal ini lah yang menjadi inspirasi digagasnya kegiatan ini, betapa persaudaraan tidak dibatasi oleh perbedaan, bahkan disyukuri sebagai kekayaan yang memperkuat dan melengkapi dengan semangat toleransi.

Kegiatan ini mempertemukan empat lembaga utama: Keuskupan Agung Jakarta, Masjid Istiqlal, Yayasan Pangudi Luhur, dan SMA Pangudi Luhur Jakarta. Momen bersejarah tersebut menjadi simbol harmoni antarumat beragama di tengah keberagaman bangsa.

Simbol Kasih di Terowongan Silaturahmi

Prosesi dimulai dengan kegiatan simbolik di Terowongan Silaturahmi dilanjutkan dengan misa di Gereja Katedral yang dihadiri oleh perwakilan Bruder FIC, guru, siswa dan alumni sekolah SMA Pangudi Luhur, perwakilan sekolah Katolik seperti Kanisius, Gonzaga, De Brito, Santa Ursula, Regina Pacis Jakarta, Regina Pacis Bogor, Tarakanita & Strada.

Di Terowongan Silaturahmi para perwakilan berjalan dari dua arah, bertemu di tengah dengan membawa empat kunci sebagai simbol yang kemudian digunakan untuk “membuka pintu persaudaraan”. Simbol ini menggambarkan tekad bersama menjaga semangat pluralisme dan saling menghormati.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Suparman, menegaskan bahwa perbedaan antara bangsa Indonesia bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk saling menjalin kasih sayang.

“Kita tidak perlu mempertentangkan perbedaan, karena semua agama mengajarkan kasih. Islam mengenal Ar-Rahman Ar-Rahim, Kristen mengajarkan kasih sesama manusia, demikian pula agama lainnya. Perbedaan itu nyata, tetapi bukan untuk dipertentangkan,” tegasnya Selasa (21/10/25),

Nilai Toleransi dan Pendidikan Humanis

Ketua Ikatan Alumni Pangudi Luhur (IKPL), Ichsan Perwira Kurniagung, menekankan bahwa makna Lustrum XII bukan sekadar perayaan usia sekolah, tetapi wujud nyata nilai kemanusiaan.

“Toleransi bukan slogan, tetapi komitmen. Keberagaman bukan alasan untuk terpecah, melainkan untuk saling merangkul,” ujarnya.

Kehadiran keluarga arsitek Masjid Istiqlal, Silaban, turut menjadi simbol persaudaraan yang telah terjalin sejak masa pembangunan dua rumah ibadah terbesar di Indonesia.

Ketua Yayasan Pangudi Luhur, Fransiskus Asisi Dwiyatno, FIC menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata pendidikan humanis yang selalu dijunjung tinggi oleh lembaga Pangudi Luhur.

“Anak-anak Pangudi Luhur belajar untuk hidup bersaudara lintas budaya dan agama, sebagai satu keluarga besar bangsa Indonesia. Nilai inilah yang ingin kami wariskan kepada generasi penerus,” ujarnya.

Para alumni SMA Pangudi Luhur yang berkarya dan berbakti bagi bangsa Indonesia dalam berbagai bidang profesi selama ini telah mempraktekkan nilai yang ditanamkan sejak masa sekolah. Ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya berfungsi sebagai pengembang ilmu pengetahuan namun juga karakter peserta didiknya.

Romo Benardus Teguh Raharjo, MSC yang merupakan alumni SMA Pangudi Luhur Angkatan 2001 dalam khotbah-ntya menekankan pentingnya nilai persaudaraan (Brotherhood) yang dialaminya selama bersekolah dan menganjurkan para siswa-siswa untuk mempertahankan nilai-nilai luhur tersebut.

Empat Kunci Persaudaraan

Dalam prosesi utama, empat kunci simbolik diserahkan:

1. Kunci dari Masjid Istiqlal bergambar bulan dan bintang, lambang kedamaian.

2. Kunci dari Gereja Katedral bergambar salib dan daun zaitun, simbol kasih.

3. Kunci dari Yayasan Pangudi Luhur melambangkan peran pendidikan sebagai pembentuk karakter.

4. Kunci dari Ikatan Alumni Pangudi Luhur melambangkan semangat brotherhood lintas generasi dan iman.

Pendidikan yang Menghidupi Pluralisme

Bruder Fransiskus Asisi Dwiyatno, FIC dari Yayasan Pangudi Luhur menyampaikan, “Pendidikan kami menanamkan karakter terbuka, penuh kasih, dan menghargai perbedaan. Nilai ini bukan hanya diajarkan, tetapi dihidupi.”

Sejak berdiri pada 1965, SMA Pangudi Luhur Jakarta dikenal sebagai sekolah yang menanamkan nilai kasih, tanggung jawab, dan solidaritas lintas iman.

Perayaan ini bukan hanya selebrasi enam dekade perjalanan, tetapi juga peneguhan semangat persaudaraan lintas agama menuju Indonesia yang damai dan bersatu.

Rangkaian acara meliputi kegiatan sosial, budaya, dan edukatif, termasuk BrotherCare di RSAB Harapan Kita bersama anak-anak penderita kanker, kegiatan olahraga seperti pertandingan Padel, Jalan Pagi dan Lari, hingga puncak reuni akbar.

(Hutomo Budi)

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire