Wamenkomdigi sebut urgensi jurnalisme di tengah kekacauan info digital

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria. (ANTARA/HO-Kementerian Komdigi)
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria. (ANTARA/HO-Kementerian Komdigi)
Elshinta.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan urgensi dari praktik jurnalisme profesional sebagai pilar menjaga kesatuan bangsa sekaligus penjernih informasi di tengah deras dan kacaunya arus informasi di ruang digital.
“Jurnalisme profesional bisa menjadi rumah penjernih informasi. Wartawan yang bekerja menjernihkan informasi, mengembalikan integritas dari informasi yang beredar di tengah kekacauan informasi digital,” kata Nezar dalam keterangannya yang dikonfirmasi, Selasa.
Menurut Nezar jurnalisme profesional memiliki pembeda utama dengan konten-konten media sosial yaitu dikerjakan dengan disiplin verifikasi di setiap konten yang akan dipublikasikan.
Verifikasi membuat konten menjadi berkualitas dan hal ini sering kali tidak dimiliki oleh para pembuat konten media sosial yang saat ini bertebaran di ruang digital.
“Kalau ditanya apa kualitas dari sebuah informasi, jawabannya akurasi. Nomor dua akurasi. Nomor tiga juga akurasi. Inilah yang harus kita jaga agar jurnalisme tetap relevan dan dipercaya publik,” kata Nezar.
Terpisah dari Nezar, Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat menyebutkan bahwa jurnalis profesional memiliki peranan signifikan dalam membentuk sejarah bangsa.
Ia mengambil contoh pentingnya peran pers dalam hal Kemerdekaan Indonesia, kala itu pemberitaan baik surat kabar hingga radio yang dilakukan jurnalis menjadi medium diplomasi Indonesia dan bukti bahwa hasil kerja jurnalis adalah pilar peradaban.
“Kemerdekaan Indonesia diakui dunia bukan hanya karena proklamasi, tetapi karena diplomasi kata-kata yang dibawa wartawan. Pers bukan sekadar pemberi informasi, tetapi pilar peradaban,” ujarnya.
Di era digital yang memiliki arus kekacauan informasi yang kerap menyesatkan masyarakat, Komaruddin mengingatkan kembali tanggung jawab wartawan khususnya di Indonesia.
Menurutnya seperti makanan dan minuman yang disediakan oleh juru masak, maka jurnalis harus bisa menghadirkan informasi yang baik dan berkualitas agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Jika informasinya sehat, masyarakat akan tumbuh kuat. Tapi jika beracun, ia bisa merusak tatanan sosial dan politik. Di sinilah tanggung jawab besar wartawan: menjaga kohesi sosial dan persatuan bangsa dari Aceh sampai Papua,” ujar Komaruddin.