Top
Begin typing your search above and press return to search.

Wamenkop tegaskan peran vital universitas perkuat koperasi dukung ekonomi daerah

Wamenkop tekankan peran vital kampus & alumni dalam perkuat koperasi via inovasi, riset, & digitalisasi untuk wujudkan ekonomi desa yang maju dan berkeadilan.

Wamenkop tegaskan peran vital universitas perkuat koperasi dukung ekonomi daerah
X

Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah. Foto : Humas Kemenkop

Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dan alumninya dalam memperkuat ekosistem koperasi berbasis inovasi dan teknologi.

Menurutnya, universitas memiliki peran vital dalam mentransformasi koperasi menjadi pilar pertahanan dan kemajuan ekonomi daerah, termasuk di Ambon.

Ikatan Alumni Universitas Pattimura (Unpatti) diharapkan dapat berkontribusi melalui riset bisnis, digitalisasi manajemen, dan pengembangan akses pasar global bagi koperasi.

“Dalam program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, kerja sama itu sangat dibutuhkan,” ujar Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan, kolaborasi tersebut tidak hanya menggerakkan usaha bersama, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi desa.

Farida menambahkan, pendekatan hexa-helix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, media, dan komunitas menjadi kunci penguatan koperasi.

Kopdes Merah Putih, kata dia, telah mencatat lebih dari 82 ribu koperasi dengan anggota mencapai 1,15 juta orang.

Pemerintah, lanjutnya, mengajak semua pihak melakukan aksi kolektif. Pemerintah daerah diminta memberi dukungan lewat fasilitasi dan insentif regulasi.

Sementara akademisi diharapkan melakukan riset dan evaluasi. Pengusaha diminta bermitra dengan koperasi secara adil, dan alumni ikut memperkuat kelembagaan koperasi.

“Koperasi, sebagaimana diajarkan Bung Hatta, adalah institusi yang memanusiakan manusia dan mengutamakan kesejahteraan kolektif di atas kepentingan individu,” ucapnya.

Farida menegaskan, koperasi perlu diperkuat melalui kelembagaan, digitalisasi, dan dukungan perguruan tinggi agar menjadi pilar ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Ia mengingatkan, koperasi merupakan satu-satunya bentuk usaha yang diakui dalam Pasal 33 UUD 1945 sebagai pilar ekonomi nasional.

Namun, perjalanan koperasi tidak selalu mulus, terutama pascareformasi dan deregulasi ekonomi yang menurunkan daya tarik koperasi dibanding sektor swasta.

Menurutnya, data hingga 2024 mencatat, terdapat lebih dari 131 ribu koperasi dengan 27 juta anggota di seluruh Indonesia.

Volume usaha koperasi mencapai Rp214 triliun, dengan total aset sekitar Rp281 triliun.

“Meskipun angka ini belum terlalu besar, tren peningkatannya menunjukkan potensi besar koperasi jika didukung kebijakan yang tepat,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy menyampaikan dukungan terhadap program yang menghubungkan pendidikan tinggi dengan pengembangan ekonomi berbasis koperasi dan UMKM.

“Diperlukan sinergi yang kuat antar berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, untuk mewujudkan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan di Maluku dan Indonesia,” ucap Fredy.

Ia menjelaskan, visi besar pemerintah dalam RPJPN 2025–2045 menargetkan Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.

Rama Pamungkas

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire