Wamensos Agus Jabo dorong Program Desa Sejahtera Mandiri diperluas

Foto : Humas Kemensos RI
Foto : Humas Kemensos RI
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mendorong agar program Desa Sejahtera Mandiri yang saat ini berjalan di sembilan desa di Jawa Tengah dapat diperluas ke berbagai wilayah di Indonesia. Perluasan ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target nasional penurunan kemiskinan.
Menurut Agus Jabo, fokus pemberdayaan menjadi kunci dalam mendukung target Presiden Prabowo, yakni mencapai kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dan tingkat kemiskinan di bawah 5 persen pada 2029. “Jadi, mari kita berdayakan masyarakat supaya bisa mandiri, punya penghasilan, dan mereka bisa gemuyu, sehingga kemudian bisa menjadi masyarakat yang baldatun, thoyyibatun wa robbun ghofur, seperti keinginan Pak Presiden pada waktu beliau pidato tanggal 20 Oktober tahun 2025,” jelasnya saat membuka Evaluasi Program Desa Sejahtera Mandiri di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/11/2025).
Kegiatan evaluasi tersebut digelar untuk memastikan program benar-benar tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Program ini menjadi pilot project yang menggabungkan pemberdayaan, pengentasan kemiskinan, serta kolaborasi lintas pihak.
“Pada hari ini kita melakukan evaluasi, apa kegiatan yang dilakukan di sembilan desa itu, yaitu kegiatan-kegiatan pemberdayaan, mulai dari kerjasama antara Kemensos pihak swasta, Dinsos Jawa Tengah, dan Baznas,” ujarnya.
Salah satu bentuk pemberdayaan dilakukan melalui pembentukan Kelompok Usaha Bersama (Kube) di setiap desa penerima. Lebih lanjut, intervensi tersebut diberikan sesuai potensi lokal, termasuk produksi kerajinan dari eceng gondok dan pelepah pisang.
“Keranjangnya ini sudah kita ekspor, ya, baru-baru ini kita sudah mengekspor hasil pemberdayaan, bentuknya itu keranjang, berasal dari eceng gondok,” tambah Agus Jabo. Desa Kalisalak menjadi salah satu contoh keberhasilan dengan produk yang telah diekspor ke Amerika.
Agus Jabo menegaskan Kemensos tengah menyiapkan perluasan program ke 1.278 desa di Jawa Tengah sembari memperkuat konsolidasi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
“Kita sedang mencoba untuk mengorganisir, mengkonsolidasikan semua kekuatan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa asesmen terhadap sembilan desa pilot menunjukkan hasil yang baik. “Dan nanti dari sembilan desa ini rencananya tanggal 11 Desember akan ada 300 keluarga penerima manfaat yang akan tergraduasi,” ujarnya.
Kepala Desa Kalisalak, Ilham Tryono, turut menyampaikan perkembangan program pemberdayaan di wilayahnya yang masuk kategori miskin ekstrem. Menurutnya, pelatihan dan pemanfaatan potensi lokal telah menunjukkan peningkatan signifikan.
“Pemberdayaan sudah sekitar 1 tahun. Progresnya menunjukkan peningkatan karena berhasil memproduksi barang yang mempunyai nilai ekspor,” kata Ilham.
Ia berharap tahun depan seluruh warganya dapat mencapai graduasi dan keluar dari status penerima bansos.
Berikut sembilan desa penerima Program Desa Sejahtera Mandiri:
1. Desa Pesodongan, Kec. Kaliwiro, Kab. Wonosobo
2. Desa Kalisalak, Kec. Kebasen, Kab. Banyumas
3. Desa Kepuhsari, Kec. Manyaran, Kab. Wonogiri
4. Desa Gambuhan, Kec. Pulosari, Kab. Pemalang
5. Desa Dimoro, Kec. Toroh, Kab. Grobogan
6. Desa Wlahar, Kec. Larangan, Kab. Brebes
7. Desa Purwosari, Kec. Salaman, Kab. Magelang
8. Desa Peniron, Kec. Pejagoan, Kab. Kebumen
9. Desa Ngesrep Balong, Kec. Limbangan, Kab. Kendal
Rizki Rian Saputra




