AS akan pangkas "tarif fentanil" 10 persen atas barang asal China

Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. (ANTARA/Shutterstock/aa)
Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. (ANTARA/Shutterstock/aa)
Amerika Serikat akan memangkas "tarif fentanil" sebesar 10 persen terhadap barang asal China, sementara tarif timbal balik sebesar 24 persen tetap ditangguhkan selama satu tahun.
Hal itu diungkapkan pada Kamis (30/10) oleh Kementerian Perdagangan China, yang menambahkan bahwa negara itu akan menyesuaikan langkah-langkah balasannya sesuai perkembangan terbaru.
"AS akan membatalkan apa yang mereka sebut sebagai tarif fentanil sebesar 10 persen atas barang China (termasuk dari Daerah Administratif Khusus Hong Kong dan Makau), sementara tarif timbal balik sebesar 24 persen akan tetap ditangguhkan selama satu tahun," kata kementerian itu.
AS juga akan menangguhkan selama satu tahun "Aturan 50 Persen" yang memperketat pengendalian ekspor terhadap anak perusahaan China sejak 29 September, sedangkan China akan menangguhkan kebijakan pengendalian ekspor yang diumumkan sebagai langkah balasan pada 9 Oktober.
China juga akan mengkaji dan menyempurnakan rencana spesifiknya sebagai bagian dari langkah penyesuaian terhadap kebijakan AS tersebut, kata kementerian itu.
Kedua pihak sebelumnya menggelar pembicaraan dagang selama dua hari di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan lalu. Wakil Perdana Menteri He Lifeng memimpin delegasi China, sementara Menteri Keuangan Scott Bessent memimpin delegasi AS.
Pada pertengahan Mei, kedua negara sepakat menurunkan tarif perdagangan timbal balik untuk sementara. Namun, AS mempertahankan tarif terpisah sebesar 20 persen atas impor barang dari China yang mereka sebut sebagai "tarif fentanil."
AS memberlakukan tarif itu karena menilai China tidak bertindak tegas terhadap perdagangan obat sintetis tersebut. Tarif itu kini diturunkan menjadi 10 persen.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti




