ASEAN putuskan tak kirim pengamat untuk pemilu Myanmar

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn saat menyampaikan hasil-hasil utama KTT ASEAN ke-47 di Sekretariat ASEAN Jakarta, Kamis (30/10/2025). (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn saat menyampaikan hasil-hasil utama KTT ASEAN ke-47 di Sekretariat ASEAN Jakarta, Kamis (30/10/2025). (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menyatakan bahwa blok kawasan Asia Tenggara itu tidak akan mengutus pengamat saat Myanmar mengelar pemilu yang rencananya berlangsung pada akhir Desember 2025.
"ASEAN tidak akan mengirim pengamat pada pemilu Myanmar yang akan diselenggarakan pada akhir tahun ini. Akan tetapi negara-negara anggota diizinkan mengutus tim pengamat secara bilateral," kata Sekjen Kao di Sekretariat ASEAN Jakarta, Rabu.
Pernyataan itu diungkapkan Sekjen saat menyampaikan hasil-hasil utama KTT ASEAN ke-47 dan KTT terkait yang baru-baru digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 25-28 Oktober 2025.
Pada pertemuan KTT, para pemimpin negara ASEAN kembali menegaskan komitmen berkelanjutan ASEAN untuk membantu Myanmar dalam menemukan solusi damai dan berkelanjutan terhadap krisis yang sedang berlangsung, karena Myanmar tetap merupakan bagian integral dari ASEAN.
Mereka juga menekankan bahwa Lima Poin Konsensus (5PC) tetap menjadi acuan utama dalam menangani krisis politik di Myanmar seraya mendesak implementasi secara penuh untuk membantu rakyat Myanmar mencapai penyelesaian damai yang dimiliki dan dipimpin oleh Myanmar sendiri, demi kesejahteraan rakyat di negara tersebut.
Konflik bersenjata di banyak wilayah Myanmar terus meningkat, termasuk yang disebabkan oleh junta militer yang dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kondisi kemanusiaan di Myanmar oleh banyak pihak dinilai memburuk drastis, terutama sepanjang 2025.




