Dewan Dubes Arab kutuk agresi Israel ke Qatar

Ketua Dewan Duta Besar Arab dan Kepala Misi Arab, Zuhair Al-Shun pada acara The Solidarity Stand With Qatar di Jakarta pada Kamis (25/9/2025). /ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari.
Ketua Dewan Duta Besar Arab dan Kepala Misi Arab, Zuhair Al-Shun pada acara The Solidarity Stand With Qatar di Jakarta pada Kamis (25/9/2025). /ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari.
Dewan Duta Besar Arab dan Kepala Misi Arab di Indonesia mengutuk keras agresi Israel terhadap Qatar yang terjadi pada 9 September lalu.
“Ini merupakan eskalasi berbahaya sekaligus pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan kedaulatan negara-negara anggota Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), PBB, serta prinsip-prinsip perdamaian,” kata Ketua Dewan Duta Besar Arab dan Kepala Misi Arab, Zuhair Al-Shun.
Hal itu disampaikan Zuhair, yang juga Duta Besar Palestina untuk Indonesia, dalam acara The Solidarity Stand With Qatar di Jakarta, Kamis.
Dewan menegaskan kembali pernyataan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Arab-Islam di Doha pada 15 September, yang menyatakan solidaritas terhadap Qatar dan mengecam keras agresi Israel yang menargetkan kedaulatan negara tersebut. Forum itu juga menyampaikan dukungan penuh bagi keamanan dan stabilitas Qatar.
“Dewan juga menekankan persatuan di belakang Qatar dalam setiap langkah dan langkah yang diambilnya dalam menanggapi agresi Israel yang dilakukan terang-terangan,” lanjut Zuhair.
Selain itu, Dewan menggarisbawahi peran Qatar yang selama ini yang dikenal sebagai mediator utama perdamaian di Palestina. Peran itu diakui dunia internasional karena konsisten mendorong dialog dan memajukan perdamaian global.
“Agresi ini bukanlah sebuah insiden yang berdiri sendiri, tetapi kelanjutan dari kejahatan Israel yang masih berlangsung, termasuk genosida terhadap rakyat Palestina, pendudukan tanah Palestina, dan penolakan akses kemanusiaan,” tegasnya.
Dewan juga menegaskan kembali dukungan serta solidaritas penuh terhadap Palestina. Mereka mendesak masyarakat internasional untuk segera mengakhiri krisis kemanusiaan di Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
“Menyerukan agar mengambil tindakan mendesak dan tegas untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan mereka serta memastikan perlindungan bagi warga sipil dan menghentikan pelanggaran berkelanjutan mereka,” kata Zuhair.