Houthi tegaskan komitmen hormati gencatan senjata Hamas-Israel

Ilustrasi. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Ilustrasi. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Gerakan Ansar Allah Yaman, yang juga dikenal dengan Houthi, tetap berkomitmen dengan perjanjian gencatan senjata, termasuk yang menyangkut kapal-kapal Israel di Laut Merah, meski Israel terus melanggar, ungkap politburo Houthi kepada RIA Novosti.
"Kami berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata yang disepakati gerakan perlawanan Palestina dengan Zionis, meski Israel terus melakukan pelanggaran terhadap rakyat Gaza," ujar Hizam al-Assad.
Pada Selasa, sayap militer Houthi mengatakan gerakan itu akan melanjutkan serangan pada Israel dan kapal-kapal yang menuju pelabuhannya jika kesepakatan di Jalur Gaza dilanggar.
Gerakan itu juga mengirim surat kepada pimpinan Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Palestina Hamas, untuk menyampaikan sikap tersebut.
Pada 10 Oktober, perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku, tiga hari kemudian, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata Gaza.
Sejak gencatan senjata diumumkan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah berulang kali melancarkan serangan di Jalur Gaza, dengan alasan pelanggaran gencatan senjata oleh Palestina.
Pada 15 Oktober, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Hamas dan Israel telah mulai membahas fase kedua perjanjian gencatan senjata Trump, termasuk pelucutan senjata Hamas, tata kelola pascaperang Jalur Gaza, dan pengerahan pasukan stabilisasi internasional di Jalur Gaza.
Sumber: Sputnik




