Ribuan warga mengungsi saat Topan Matmo terjang China selatan

Ilustrasi-Seorang wanita mengambil foto di tengah angin kencang dan hujan deras saat badai ragasa menerjang Pelabuhan Victoria di Hong Kong, China (24/9/2025). ANTARA/Xinhua/Chen Duo/aa.
Ilustrasi-Seorang wanita mengambil foto di tengah angin kencang dan hujan deras saat badai ragasa menerjang Pelabuhan Victoria di Hong Kong, China (24/9/2025). ANTARA/Xinhua/Chen Duo/aa.
Ribuan orang mengungsi akibat Topan Matmo yang menerjang untuk kedua kalinya pada Senin (6/10) di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, menurut laporan Xinhua News yang dikelola pemerintah.
Topan tersebut membawa angin kencang dan hujan lebat saat menerjang untuk kedua kalinya di wilayah pesisir Guangxi pada pukul 01.10 Senin pagi (00.10 WIB), yang berdampak pada kota Beihai, Qinzhou, dan Fangchenggang.
Menurut biro manajemen darurat kota, hingga pukul 11.00 Senin pagi (10.00 WIB), topan tersebut telah berdampak pada 10.561 orang di Beihai, mengungsikan 10.003 orang, dan merusak 3.400 hektar tanaman.
Angin kencang merobohkan lebih dari 4.000 pohon di Beihai, menyebabkan pemblokiran jalan. Pejabat kota telah mengirimkan petugas untuk membersihkan puing-puing dan memulihkan lalu lintas.
Kota Qinzhou dan Fangchenggang melaporkan pohon dan papan reklame tumbang, serta personel tanggap darurat dikerahkan untuk membersihkan puing-puing dan mengatasi masalah genangan air.
Topan Matmo bergerak menuju Vietnam timur laut sekitar Senin siang, menurut otoritas meteorologi regional, dan angin kencang serta hujan diperkirakan akan terus berlanjut di beberapa wilayah Provinsi Guangxi.
Kota Chongzuo dan Qinzhou telah mencabut pembatasan lalu lintas sementara dan secara bertahap memulihkan layanan kereta api, sementara di Beihai, upaya pemulihan sedang berlangsung di wilayah terdampak dengan bantuan lebih dari 1.300 personel, 116 kendaraan darurat, dan 1.730 generator.
Menanggapi dampak Topan Matmo, Palang Merah China meluncurkan tanggap darurat pada Senin (6/10), mengalokasikan total 3.400 paket bantuan ke wilayah terdampak.
Sebelumnya pada Minggu (5/10), topan tersebut pertama kali menerjang pukul 14.50 waktu lokal (13.50 WIB) di Provinsi Guangdong, China selatan, yang mendorong evakuasi ribuan orang.
Sumber: Anadolu