Trump: AS serang dermaga Venezuela terkait perdagangan Narkoba

Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/pri)
Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/pri)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan serangan AS baru-baru ini menghantam sebuah area dermaga di Venezuela yang diduga digunakan untuk memuat kapal-kapal pembawa narkoba.
Berbicara kepada wartawan menjelang pertemuannya dengan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu, pada Senin (29/12), Trump mengatakan target serangan tersebut adalah fasilitas pesisir tempat narkotika dipersiapkan untuk diangkut melalui jalur laut.
“Kami menghantam semua kapal, dan sekarang kami menghantam areanya,” kata Trump.
Trump menyebut lokasi tersebut sebagai area operasional yang sudah tidak ada lagi.
Kendati demikian, Trump tidak merinci lembaga AS mana yang melancarkan serangan ke dermaga Venezuela. Hanya saja, ia mengatakan bahwa dirinya mengetahui pihak yang bertanggung jawab, tetapi tidak ingin mengungkapkannya. Ia menambahkan bahwa lokasi itu berada di sepanjang garis pantai.
Ketika ditanya apakah ia baru-baru ini berbicara dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Trump mengatakan bahwa ia memang berbicara dengannya belum lama ini, namun menambahkan bahwa tidak banyak yang dihasilkan dari pembicaraan tersebut.
Pemerintah di Caracas belum memberikan komentar terkait percakapan tersebut maupun dugaan serangan AS.
Trump sebelumnya telah menyinggung operasi terhadap Venezuela dalam wawancara radio pada Jumat, dengan mengatakan bahwa AS menyerang sebuah pabrik besar atau fasilitas besar yang terkait dengan dugaan perdagangan narkoba, tanpa menyebutkan lokasi atau memberikan rincian lebih lanjut.
Pernyataan tersebut muncul di tengah peningkatan operasi militer AS di kawasan Karibia dan Pasifik timur sejak September, yang disebut sebagai bagian dari upaya pemberantasan perdagangan narkoba. Setidaknya 105 orang dilaporkan tewas dalam 29 serangan.
Operasi militer itu juga bertepatan dengan meningkatnya tekanan AS terhadap Venezuela, termasuk pemblokiran kapal tanker minyak, penyitaan kapal, serta peningkatan kehadiran militer di dekat perairan Venezuela.
Pemerintah Venezuela mengecam langkah-langkah tersebut sebagai bentuk “pembajakan internasional.”
Sumber: Anadolu




