Trump pertimbangkan langkah militer ke Venezuela

Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)
Tangkapan layar - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, Minggu (26/10/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengatakan tetap mempertimbangkan untuk mengirim pasukan militer ke Venezuela, seraya menambahkan bahwa dia kemungkinan akan berbicara dengan Presiden Nicolas Maduro.
Pernyataannya disampaikan ketika ditanya wartawan di Gedung Putih apakah ia akan mengesampingkan pengerahan pasukan AS di lapangan, yang dijawab: "Saya tidak mengesampingkan itu. Saya tidak mengesampingkan apa pun."
"Kita hanya perlu mengurus Venezuela. Mereka membuang ratusan ribu orang ke negara kita dari penjara," ujarnya. "Perbatasan kita saat ini sangat ketat; tidak ada yang masuk, tetapi jutaan orang mengalir deras setahun yang lalu."
Trump juga mengatakan dia siap berbicara langsung dengan Maduro di tengah ketegangan yang terus meningkat di Karibia, dimana AS melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba.
Ketika ditanya apakah ia akan berkomitmen untuk berbicara dengan Maduro sebelum mengizinkan serangan tambahan, Trump mengatakan ia "mungkin akan berbicara dengannya."
Pernyataannya itu juga menyusul langkah Washington menetapkan Kartel de los Soles yang berbasis di Venezuela sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO), yang memberi kewenangan hukum lebih luas bagi lembaga AS untuk menarget entitas terkait Maduro, yang dituduh Trump memimpin jaringan tersebut.
Trump juga mengisyaratkan kesediaannya untuk mengambil tindakan serupa di negara-negara tetangga, dengan mengatakan bahwa ia bersedia melancarkan serangan di Meksiko dan Kolombia untuk menghentikan peredaran narkoba.
“Apakah saya akan melakukan serangan di Meksiko untuk menghentikan peredaran narkoba? Saya tidak keberatan, apa pun kami lakukan untuk menghentikannya,” ujarnya. “Kolombia memiliki pabrik kokain. Apakah saya akan menghancurkannya? Saya akan melakukannya dengan bangga… karena itu berarti menyelamatkan jutaan nyawa.”
Sumber: Anadolu




