Top
Begin typing your search above and press return to search.

Tujuh PMI dipulangkan ke Indonesia seusai terlantar di Afrika Tengah

Tujuh PMI dipulangkan ke Indonesia seusai terlantar di Afrika Tengah
X

Tujuh pekerja migran Indonesia dipulangkan dari Afrika ke tanah air. (ANTARA FOTO/HO-KBRI Yaounde)

Elshinta.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaounde, Kamerun, membantu pemulangan tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) yang terkatung-katung selama lebih dari setahun dari pedalaman Guinea Ekuatorial, Afrika, ke tanah air melalui bandara Nsimalen pada Senin (1/9).


Siaran pers KBRI Yaounde di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa Dubes RI di Kamerun Agung Cahaya Sumirat secara resmi melepas ketujuh PMI tersebut kembali ke Indonesia setelah menjalani masa pemulihan di KBRI.


Dubes berpesan agar ke depannya para PMI lebih berhati-hati dalam menerima tawaran kerja dari kawasan Afrika Tengah, termasuk di sektor perkayuan, mengingat sistem pelindungan tenaga kerja asing di kawasan ini belum cukup kuat.


Selain itu, dubes mengatakan apabila para WNI ingin bekerja ke luar negeri, mereka dapat melalui jalur resmi BP2MI, demi menjamin pelindungan hak-hak mereka sebagai pekerja migran.


Dalam keterangan KBRI, semula para PMI tersebut disebut bekerja di perusahaan kayu, namun perusahaan setempat tidak mengurus legalitas dokumen dan tidak membayar gaji sesuai kesepakatan.


Proses evakuasi ketujuh PMI dari pedalaman Guinea Ekuatorial ke Kamerun mengalami sejumlah kendala. Awalnya, agen yang merekrut mereka sulit dihubungi dan dimintai pertanggungjawaban, sebelum akhirnya agen tersebut membolehkan para WNI pulang.


Selanjutnya, tim KBRI Yaounde yang dipimpin Sekretaris Kedua, Anindita Aji Pratama, sempat dilarang melintas ke Guinea Ekuatorial oleh petugas perbatasan setempat.


Negosiasi alot selama dua hari akhirnya membuahkan hasil setelah dilakukan pendekatan diplomatik kepada pihak Guinea Ekuatorial.


Terkait pemulangan ketujuh PMI ini, KBRI Yaounde bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Madiun dan Magetan serta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk membiayai keperluan visa, akomodasi, konsumsi dan tiket pesawat bagi PMI tersebut.


Sehari jelang peringatan HUT RI ke-80, kedatangan ketujuh PMI di KBRI Yaounde diterima langsung oleh dubes.


Salah satu PMI, Suprianto, menyampaikan rasa haru dan syukur lantaran tiba di KBRI dengan selamat.


"Alhamdulillah, kami sehat dan selamat sampai di KBRI dan saya senang bisa ikut upacara HUT-RI. Selama di KBRI, kami benar-benar merasakan hangatnya perhatian dan kepedulian, seolah kembali merasakan nuansa rumah meski masih jauh dari tanah air," katanya saat itu.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire