UMKM Indonesia raup 3,25 juta Won di Migrant Arirang Multicultural Festival, Korsel

Pengunjung asal Korea Selatan antusias melihat dan membeli produk boneka handmade pada booth Hub UMK Jakarta Raya binaan PLN UID Jakarta Raya di ajang Migrant Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 di Changwon, Korea Selatan. Foto : PLN
Pengunjung asal Korea Selatan antusias melihat dan membeli produk boneka handmade pada booth Hub UMK Jakarta Raya binaan PLN UID Jakarta Raya di ajang Migrant Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 di Changwon, Korea Selatan. Foto : PLN
Lima pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sukses mencatatkan total omzet penjualan mencapai 3.250.000 won selama mengikuti ajang Migrant Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 di Changwon, Korea Selatan pada 24–26 Oktober 2025. Lima pelaku UMKM ini merupakan binaan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya.
Festival multikultural tahunan yang diikuti oleh 13 negara ini menjadi kesempatan berharga bagi para pelaku UMKM Indonesia untuk memperkenalkan produk lokal di kancah internasional. Kegiatan tersebut menarik ribuan pengunjung dari berbagai negara, termasuk masyarakat Korea Selatan yang antusias terhadap produk Indonesia.
“Capaian omzet ini bukan hanya menunjukkan potensi ekonomi produk lokal binaan PLN, tetapi juga bukti nyata bahwa kreativitas anak bangsa bisa bersaing di pasar global. PLN akan terus mendukung UMKM agar naik kelas melalui berbagai program pembinaan dan kesempatan promosi internasional,” ujar General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin dalam keterangan tertulis.
Lima Pelaku UMKM binaan PLN UID Jakarta Raya yang tampil di ajang tersebut adalah Ghawean Dewe (Dewi Astuti), Rumah Batik Palbatu (Budi Dwi Hariyanto), La Suntu Tastio (Indari), Hijasmita (Asmita), dan Ichinogami (Putri Ayu Pratami). Produk-produk seperti boneka, scarf, dan outer menjadi favorit pengunjung Korea karena desainnya yang unik dan kualitas buatan tangan khas Indonesia.
Salah satu peserta, Putri Ayu Pratami, pemilik Ichinogami, mengungkapkan kebanggaannya bisa memperkenalkan karya lokal di luar negeri.
“Kami senang sekali bisa melihat orang Korea begitu antusias dengan produk buatan tangan Indonesia. Banyak yang membeli boneka sebagai oleh-oleh karena dinilai lucu dan penuh karakter khas budaya Nusantara,” ujar Putri.
Melalui keikutsertaan dalam pameran internasional ini, PLN UID Jakarta Raya berharap UMKM binaannya dapat membuka peluang ekspor dan kemitraan baru di pasar Asia Timur.
Vivi Trisnavia




