Top
Begin typing your search above and press return to search.

Warga Kamboja gelar aksi damai demi perdamaian dengan Thailand

Warga Kamboja gelar aksi damai demi perdamaian dengan Thailand
X

Warga sipil melarikan diri dari distrik Srei Snam menyusul ketegangan militer Thailand dan Kamboja di provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin (15/12/2025). ANTARA/Xinhua/HO-Agence Kampuchea Presse/aa.

Ribuan warga Kamboja mengadakan aksi damai pada Kamis di tengah berlangsungnya konflik perbatasan dengan Thailand, mendesak kedua pihak menghormati perjanjian gencatan senjata.

Puluhan ribu orang berkumpul di ibukota Phnom Penh, menyerukan perdamaian menyusul kembali terjadinya konflik di perbatasan pada 7 Desember dan berlanjut hingga hari ke-12, menewaskan sedikitnya 55 orang dari kedua belah pihak.

Acara yang diselenggarakan oleh Persatuan Federasi Pemuda Kamboja (UYFC) itu, bertujuan tidak hanya untuk menunjukkan “komitmen Kamboja terhadap perdamaian tetapi juga untuk mendesak penghormatan terhadap gencatan senjata dan perjanjian perdamaian antara Kamboja dan Thailand,” menurut kantor berita milik negara, Agence Kampuchea Presse.

“Kita semua menyaksikan konsekuensi perang. Ini adalah bentrokan perbatasan kedua dalam konflik tujuh bulan ini, dan rakyat Kamboja sepenuhnya menyadari bahaya perang,” kata Hun Many, Ketua UYFC saat memimpin aksi.

Secara terpisah, Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mengatakan ia prihatin dengan laporan bahwa “daerah di sekitar desa dan situs budaya dihantam oleh jet tempur, drone, dan artileri.”

“Berdasarkan hukum humaniter internasional, sangat jelas bahwa perlindungan warga sipil dan infrastruktur sipil adalah yang terpenting,” kata Turk, seraya mendesak kedua belah pihak untuk “segera menghentikan tembakan dan kembali berdialog.”

Bentrokan di wilayah perbatasan terus berlanjut meskipun Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengatakan bahwa para pemimpin Thailand dan Kamboja telah sepakat untuk menghentikan pertempuran yang kembali terjadi.

Menurut otoritas Thailand, 21 tentara Thailand dan 16 warga sipil tewas dalam konflik tersebut, sementara Kementerian Dalam Negeri Kamboja mengatakan 18 warga sipil Kamboja tewas dan 78 lainnya terluka.

Kedua negara menandatangani perjanjian perdamaian pada bulan Oktober di Kuala Lumpur di hadapan Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, tetapi perjanjian itu kemudian ditangguhkan setelah tentara Thailand terluka parah akibat ledakan ranjau darat di provinsi perbatasan.

Thailand dan Kamboja memiliki sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama dan berulang kali memicu kekerasan, termasuk bentrokan pada bulan Juli yang menewaskan sedikitnya 48 orang.

Sumber: Anadolu

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire