Indonesia raih empat medali di Kejuaraan Dunia Para Atletik 2025

Tim para atletik Indonesia yang tampil di kejuaraan New Delhi World Para Athletics Championship 2025 yang diselenggarakan di New Delhi, India, 22 September -5 Oktober 2025. Indonesia berhasil membawa pulang 4 medali dari kejuaraan ini.
Tim para atletik Indonesia yang tampil di kejuaraan New Delhi World Para Athletics Championship 2025 yang diselenggarakan di New Delhi, India, 22 September -5 Oktober 2025. Indonesia berhasil membawa pulang 4 medali dari kejuaraan ini.
Tim para atletik Indonesia membawa pulang tiga medali perak dan satu perunggu dalam Kejuaraan Dunia Para Atletik 2025 di New Delhi, India, 27 September-5 Oktober.
Pelatih kepala para atletik Indonesia Purwo Adi Sanyoto mengatakan pencapaian anak asuhnya menunjukkan perkembangan signifikan.
“Pencapaian ini sangat luar biasa karena hampir seluruh atlet mencatatkan season best, bahkan ada yang memecahkan personal best dan rekor Asia. Ini menjadi modal penting menghadapi kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” ujar Purwo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Medali perak dipersembahkan Karisma Evi Tiarani dari nomor 100 meter putri klasifikasi T63 dengan catatan waktu 14,65 detik. Ia finis di posisi kedua di belakang atlet Italia, Ambra Sabatini, yang menjadi juara dunia dengan 14,39 detik.
Kemudian medali perak kedua diraih oleh Partin yang turun di nomor 100 meter putra klasifikasi T63. Partin mencatatkan waktu 12,26 detik, terpaut dari pelari Afrika Selatan Puseletso Michael Mobate yang merebut emas dengan waktu 12,03 detik.
Satu perak lainnya disumbangkan dari nomor universal relay 4x100 meter melalui tim Indonesia yang diperkuat Saptoyogo Purnomo, Jaenal Aripin, Ni Made Arianti Putri, dan Nanda Mei Sholihah. Mereka mencatatkan waktu 47,81 detik, hanya terpaut tipis dari tim Belanda yang meraih emas dengan 47,73 detik.
Sementara itu, Saptoyogo Purnomo menyumbangkan medali perunggu dari nomor 100 meter putra klasifikasi T37 dengan catatan waktu 11,29 detik, di bawah dua wakil Brasil, Ricardo Gomes de Mendonca (11,16 detik) dan Christian Luiz da Costa (11,23 detik).
Selain empat medali tersebut, Nanda Mei Sholihah juga mencatatkan prestasi tersendiri dengan memecahkan rekor Asia di nomor 100 meter putri klasifikasi T47. Nanda menorehkan waktu 12,39 detik meski finis di posisi keenam.
Purwo menambahkan Indonesia juga tercatat sebagai negara Asia terbaik di empat nomor yang menghasilkan medali.
“Prestasi ini akan menjadi motivasi bagi para atlet dalam mempersiapkan diri menuju ASEAN Para Games 2025 dan Asian Para Games 2026,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Saptoyogo Purnomo mengaku puas dengan hasil yang diraihnya di India. Ia menyebut persaingan di Kejuaraan Dunia Para Atletik tidak jauh berbeda dengan Paralimpiade Paris 2024.
“Persaingan masih sama karena lawannya juga sama, terutama dari Brasil, Arab Saudi, dan Rusia. Mereka sangat kuat dan membuat perlombaan semakin ketat,” ujar Saptoyogo.
Saptoyogo yang juga peraih perak Paralimpiade Paris 2024 bertekad meningkatkan latihan agar tampil lebih baik pada ajang berikutnya.
“Saya akan berlatih lebih maksimal lagi, terutama untuk meningkatkan kecepatan. Semoga hasil ini menjadi pemacu agar ke depan bisa meraih prestasi yang lebih baik,” ujarnya menegaskan.